Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pemkab Bantul tetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul kejadian bencana hidrometeorologi.

Pemkab Bantul tetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi
X

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Sekretaris Daerah Bantul Agus Budi Raharja saat konferensi pers kebencanaan. Sabtu (22/11/2025). ANTARA/Hery Sidik.

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul kejadian bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan putusnya akses jalan di wilayah Kecamatan Imogiri akibat hujan intensitas tinggi terjadi pada Jumat (21/11) sore.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Sabtu, mengatakan, dilaporkan telah terjadi bencana hidrometeorologi di Pedukuhan Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri pada Jumat (21/11) yang kemudian pada malam hari ditindaklanjuti dengan rapat darurat antara pemerintah, Kodim, dan lurah serta relawan terkait.

"Tadi malam kami menggelar rapat darurat bersama, dan telah kami putuskan beberapa langkah, yang pertama pernyataan tanggap darurat yang telah ditandatangani oleh Bupati Bantul, tanggap darurat ini berlaku mulai 21 November sampai 5 Desember," katanya.

Menurut dia, selama 14 hari tersebut dinyatakan sebagai masa tanggap darurat, dimana penyelamatan nyawa dan warga yang terdampak kejadian, termasuk yang rawan terkena bencana menjadi prioritas utama pemerintah kabupaten.

"Kita belum berfikir kapan melakukan rekonstruksi terhadap sarana prasarana yang rusak, di dalam tanggap darurat ini kami membangun dua posko, yang pertama di Sompok Sriharjo dan Kedungjati Selopamiro, Imogiri," katanya.

Menurut dia, kondisi tanggap darurat selama 14 hari usai kejadian bencana hidrometeorologi tersebut, jika dirasa tidak cukup maka akan pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan melakukan perpanjangan masa tanggap darurat.

"Pendek kata dalam tanggap darurat ini fokus utamanya adalah keselamatan nyawa, keselamatan jiwa. Maka posko logistik tidak boleh ada yang kelaparan, kurang makan atau tidak bisa memenuhi aktivitas hidup minimal sehari-hari," katanya.

Bupati mengatakan, karena terputusnya akses jalan yang menghubungkan antara Pedukuhan Wunut dengan Sompok Desa Sriharjo tersebut pemerintah daerah harus menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat terdampak.

"Dan kemudian setelah itu tahap berikutnya adalah rekonstruksi rekonstruksi, yang ini memang lebih lama dan lebih rumit," katanya.

Pada Jumat (21/11) sekitar pukul 15.30 WIB di Dusun Wunut, Sriharjo, Bantul telah terjadi tanah longsor, atau Talud Sungai Oya sepanjang 100 meter longsor dengan kedalaman lima meter, dan mengakibatkan akses jalan penghubung antara Dusun Wunut dengan Sompok putus.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire