Pemkab Bekasi jalankan teknis bebaskan lahan program waste to energy

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjalankan persiapan teknis untuk membebaskan lahan peruntukan program pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL) atau waste to energy sebagai wujud akselerasi salah satu kebijakan unggulan Presiden Prabowo Subianto.

"Sesuai perencanaan, pada awal tahun di Bulan Januari kami sudah langsung jalan (membebaskan lahan)," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir di Cikarang, Selasa.

Dia memastikan kegiatan pembebasan lahan seluas lima hektare untuk program dimaksud akan dilakukan di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu pada lokasi yang telah ditentukan berdasarkan perencanaan awal, sesuai rekomendasi Dinas Lingkungan Hidup.

"Untuk lokasi tidak ada rencana pindah, masih tetap di wilayah Desa Burangkeng karena berdekatan dengan area TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," katanya.

Dirinya juga memastikan seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan program PSEL sudah mulai bekerja meski rencana pembebasan lahan berikut alokasi penganggaran dijadwalkan pada tahun depan.

Chaidir menjelaskan sesuai tugas pokok dan fungsi, Kantor ATR/BPN Kabupaten Bekasi tengah menyiapkan pertimbangan teknis, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memastikan kesesuaian zonasi. Sementara Dinas Lingkungan Hidup berperan sebagai dinas teknis dalam pengelolaan tata kelola sampah dengan kelengkapan administrasi.

Pihaknya juga menjalin koordinasi secara intensif sekaligus meminta pendampingan dari Kantor Wilayah ATR/BPN Jawa Barat agar proses pembebasan lahan berjalan sesuai rencana dan meminimalkan potensi kekeliruan.

Menurut ia PSEL merupakan program prioritas nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan sampah perkotaan sekaligus menghasilkan energi terbarukan.

"Program PSEL merupakan salah satu program prioritas pada tahun depan dan semoga bisa berjalan lancar kemudian tata kelola sampah bisa dirasakan masyarakat Kabupaten Bekasi," kata dia.