Pemkab Donggala: Festival Layangan masuk di kalender kegiatan tahunan

Bupati Donggala Vera Elena Laruni (kanan) menyerahkan secara simbolis hadian utama kegiatan Festival Layangan Donggala, Minggu (28/9/2025). ANTARA/HO-Pemkab Donggala
Bupati Donggala Vera Elena Laruni (kanan) menyerahkan secara simbolis hadian utama kegiatan Festival Layangan Donggala, Minggu (28/9/2025). ANTARA/HO-Pemkab Donggala
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah akan mengusulkan Festival Layangan di daerah itu untuk ditetapkan dalam kalender kegiatan tahunan di wilayah tersebut.Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan bahwa penetapan kalender kegiatan tahunan di kabupaten itu sebagai langkah promosi terhadap wisata daerah.
"Jadi kita akan menetapkan setiap event serupa ke dalam kalender event tahunan, termasuk bulan depan ada Festival Senja," kata dia setelah menutup kegiatan Festival Layangan di Banawa, Minggu.
Ia mengharapkan pada masa mendatang Festival Layangan dapat mengangkat nama Kabupaten Donggala ke tingkat nasional melalui olahraga, pariwisata, dan budaya.
"Tentunya festival ini tidak hanya sekadar permainan melainkan sebagai karya seni ajang kreativitas dan sarana memperkuat persaudaraan serta nilai kebersamaan," ucapnya.
Ia mengatakan pelaksanaan festival kali ini langkah awal dari promosi budaya, olahraga, dan pariwisata.
"Kepada masyarakat teruslah berkarya, mempertahankan prestasi, dan menjadikan kemenangan pada setiap festival sebagai motivasi," ucapnya.
Pihaknya juga akan meningkatkan pelaksanaan festival itu secara berkelanjutan berbasis partisipasi warga maupun komunitas, sehingga bisa memberikan dampak kepada UMKM dan kreativitas masyarakat setempat.
"Harapannya Donggala Layangan Festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang mampu menarik wisatawan, meningkatkan daya saing pariwisata daerah, termasuk memperkuat identitas budaya dan kreativitas masyarakat Donggala," katanya.
Sebanyak 16 tim berasal dari berbagai wilayah, seperti Kota Palu, Makassar, Manado, Gorontalo, Jakarta, Bandung, Situbondo, Bontang, dan Balikpapan mengikuti festival tersebut.
Pemenang juara pertama berasal dari Kota Palu, yakni Harso, dengan membawa pulang hadiah Rp50 juta untuk kategori layangan aduan, pemenang lomba layangan tradisional, Tuming, warga Maleni, Donggala dengan hadiah senilai Rp15 juta, sedangkan kategori layangan kreasi berhasil disabet Agustika dengan membawa hadiah uang Rp15 juta.