Pemkot Jaktim gencarkan penghijauan

Arsip foto - Petani merawat tanaman melon di kawasan Agro Edu Wisata (AEW) Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (29/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Arsip foto - Petani merawat tanaman melon di kawasan Agro Edu Wisata (AEW) Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (29/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Pemerintah Kota Jakarta Timur menggencarkan program penghijauan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi warga melalui kegiatan bercocok tanam untuk memperkuat ketahanan pangan.
"Pemkot bersama jajaran memang selalu menggaungkan untuk membuat suatu kawasan ketahanan pangan, sekaligus mendorong perekonomian dan penghijauan," kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Kusmanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Kusmanto menyebutkan, penghijauan rutin dilakukan dalam agenda "Jumat Menanam". Salah satunya menanam pohon di kolong Tol Becakayu, Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, pada Jumat (10/10). Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 pohon tabebuya dan bibit sayur kangkung ditanam sebagai upaya penghijauan kawasan padat perkotaan.
"Ada 20 pohon tabebuya dan bibit sayur kangkung yang kita tanam untuk penghijauan. Selain itu, penanaman digunakan untuk mengontrol polusi udara, khususnya di Jakarta Timur," ujar Kusmanto.
Penanaman tersebut juga melibatkan TNI/Polri serta mengajak warga setempat guna memberikan edukasi dalam memanfaatkan lahan kosong dan menjaga lingkungan sekitar.
Diharapkan dengan pemanfaatan lahan ini, wilayah Jakarta Timur akan semakin teduh akan asri. "Kita memberikan edukasi juga kepada masyarakat pentingnya menanam untuk mengurangi polusi udara yang ada di Jakarta," katanya.
Pemerintah Kota Jakarta Timur juga sudah melakukan panen buah melon varietas kirani dan fujisawa di Swara Hijau Farm RW 013 Kelurahan Klender, Duren Sawit. Budidaya buah melon tersebut hasil kerja sama dengan Kelompok Tani Swara Hijau Farm yang anggota kelompoknya merupakan warga setempat.
Tujuan dari pembentukan kelompok tani tersebut, yakni meningkatkan ekonomi warga. "Ini salah satu kolaborasi masyarakat sekitar dengan kelompok tani, ini menjadi suatu kebanggaan kita," katanya.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Swara Hijau Farm, Endang Mintarja menjelaskan, panen melon hidroponik tersebut kurang lebih 160 pohon. Budidaya melon tersebut dilaksanakan oleh 35 anggota Kelompok Tani Swara Hijau Farm yang dibentuk pada 2021. Hal tersebut sebagai bentuk pemberdayaan, meningkatkan perekonomian dan meningkatkan ketahanan pangan.
"Kalau untuk siklus satu periode tanam itu sekitar 2,5 bulan mulai dari semai sampai ke panen. Tujuannya adalah terciptanya ketahanan pangan juga menambah penghasilan untuk warga di sini," kata Endang.