Pemprov Jatim pamerkan Wastra Sidoarjo dalam misi dagang di Batam

Pemerintah Provinsi Jawa Timur memamerkan Wastra Sidoarjo yang memadukan tari tradisi, narasi budaya dan fashion show dengan menampilkan kekuatan batik Jetis dalam Misi Dagang dan Investasi di Batam.
"Pertunjukan Wastra Jatim tadi merepresentasikan batik Jatim dari kampung Jetis, Sidoarjo. Terima kasih Pak Dirut Bank UMKM Jatim telah mendukung pertunjukan Wastra Jatim di Misi Dagang kali ini," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan di Surabaya, Jatim, Selasa (9/12).
Batik Jetis sendiri merupakan batik tulis bercorak flora-fauna lokal dengan beragam warna cerah hingga solid yang menjadi elemen gerak dan simbol identitas masyarakat Sidoarjo. Pembukaan acara diisi dengan Tari Ning Saropah yang mengangkat kisah perempuan pedagang ulet dari Sidoarjo yakni sepupu tokoh rakyat Sarip Tambak Oso.
Tarian yang menampilkan Batik HI Indonesia dari mitra binaan Bank UMKM Jatim tersebut menggambarkan perempuan UMKM yang kuat, cerdas dan dekat dengan masyarakat.
Selain itu, sejumlah produk unggulan mitra Bank UMKM seperti aneka olahan Kupang siap santap dari UD Kupang Jaya dan aneka sambal serta bumbu dari Arthur Duo Sambal menjadi komoditas yang dijajakan Ning Saropah serta teman-temannya.
"Atraksi itu menegaskan bahwa batik dan kuliner adalah bagian dari kehidupan dan ekspresi budaya," kata Khofifah.
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap UMKM kreatif, PT BPR Jatim (Perseroda)/Bank UMKM Jawa Timur memfasilitasi keikutsertaan perajin batik dan kuliner dalam misi dagang ini. Di Kampoeng Jetis, Batik HI Indonesia merupakan usaha yang dikelola oleh Yusri Edi Suryono ini dikenal sebagai produsen batik tulis berkualitas dengan karakter Jetis yang kuat.
Yusri sendiri adalah nasabah Kredit Untuk Semua Usaha Masyarakat (Kusuma) dengan skema pinjaman terjangkau. Sedangkan UD Kupang Jaya dan Arthur Duo Sambal merupakan nasabah Prokesra, produk modal murah yang mendapatkan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jatim.
Direktur Utama PT BPR Jatim (Perseroda)/Bank UMKM Jatim Irwan Eka Wijaya mengatakan dukungan ini merupakan bagian dari upaya bank memperkuat ekosistem UMKM.
“Batik dan kuliner adalah identitas budaya sekaligus peluang ekonomi. Dengan membawa Batik HI dan kuliner Sidoarjo ke panggung misi dagang, kami ingin memberikan akses promosi dan peluang pasar yang lebih luas bagi perajin daerah," ujar Irwan.
Setelah tarian, rangkaian dilanjutkan dengan fashion show busana batik Sidoarjo karya perancang busana asal Sidoarjo yaitu Hariyani Wisnu yang konsisten memadupadankan motif batik daerahnya dengan pattern sulaman, songket, lurik, hingga kain lukisan tangan.
Irwan menegaskan pertunjukan Wastra Sidoarjo dalam Misi Dagang Jatim-Kepri kembali membuktikan bahwa budaya adalah jembatan efektif dalam membangun jejaring ekonomi. Melalui batik Jetis, tarian, dan kolaborasi generasi muda, Bank UMKM Jawa Timur ingin menghadirkan identitas yang tidak hanya indah tetapi juga bernilai ekonomi dan berdaya saing.




