PMI salurkan 250 ribu liter air bersih bagi warga terdampak di Padang

Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan air bersih kepada sejumlah titik pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang. ANTARA/HO - Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan air bersih kepada sejumlah titik pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang. ANTARA/HO - Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia (PMI) telah mendistribusikan 250 ribu liter air bersih ke sejumlah titik pelayanan di Kota Padang, Sumatera Barat, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang.
Staf PMI Kota Padang Redo Ilhamsahfitra mengkonfirmasi di Jakarta, Selasa, bahwa distribusi air bersih dilakukan menggunakan 1 unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter, dengan cakupan layanan yang menjangkau RSUP Dr. M. Djamil Padang, RSUD dr. Rasidin, RS Hermina Padang.
Selain itu, katanya, bantuan mencakup permukiman warga di Kuranji, Surau Gadang, Kurao Pagang, Kampung Lapai, dan Alai Parak Kopi. Warga memanfaatkan ember, galon, dan wadah air lain untuk mengambil air bersih, sementara distribusi untuk musholla dan rumah sakit menggunakan toren-toren berkapasitas besar.
Air yang disalurkan PMI bersumber dari sumur bor PDAM di Sungai Sapih dan Durian Tarung di Kelurahan Kuranji, serta sumur bor PDAM di Kelurahan Pisang.
“Sebagian besar wilayah Kota Padang mengalami kelumpuhan sumber air karena banyak sarana air bersih yang terdampak banjir bandang dan tertutup lumpur. Untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, PMI mengandalkan sumber air dari sumur bor PDAM untuk menyediakan air bersih bagi warga,” katanya.
Distribusi air bersih PMI melibatkan tiga personel, terdiri dari seorang pengemudi dan dua operator tangki. Selain PMI, katanya, distribusi air bersih di Kota Padang juga dilakukan oleh PDAM, BPBD, PU, dan Damkar.
Selain menggunakan truk tangki, PMI juga menempatkan dua unit toren berkapasitas 1.000 liter di sejumlah titik pengungsian. Toren-toren tersebut diangkut menggunakan kendaraan pick-up untuk memastikan masyarakat di lokasi pengungsian tetap memiliki akses terhadap air bersih.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga hari ini tercatat sebanyak 631 jiwa, dengan 472 jiwa dilaporkan hilang. Jumlah korban terluka tercatat sebanyak 2.600 orang, dengan korban yang mengungsi sebanyak 1 juta jiwa.
Pemerintah pusat dan pemerintah terus memberikan bantuan guna penanggulangan bencana, mulai dari pembukaan akses jalan yang terputus, memulihkan jaringan komunikasi, pemberian layanan kesehatan, penyaluran bantuan logistik, hingga pencarian orang.




