PPS Kendari: Produksi ikan capai 100 ton/hari dipasarkan hingga AS
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat produksi ikan mencapai 100 ton per hari, yang dipasarkan hingga ke Amerika Serikat.

Kepala PPS Kendari Asep Saepulloh (tengah). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)
Kepala PPS Kendari Asep Saepulloh (tengah). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat produksi ikan di tempat itu mencapai 100 ton per hari, yang dipasarkan hingga ke Amerika Serikat (AS).
Kepala PPS Kendari Asep Saepulloh di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa selain AS, ikan-ikan di PPS itu juga dipasarkan di beberapa negara lainnya, seperti China, Thailand, hingga Jepang.
"Selain keluar negeri, distribusi hasil perikanan juga dilakukan ke sejumlah daerah di Indonesia, ke Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," kata Asep Saepulloh.
Dia menyebutkan untuk tingkat regional, hasil tangkapan tersebut juga dipasarkan di beberapa kabupaten dan kota di Bumi Anoa.
Asep Saepulloh mengungkapkan beberapa daerah yang selalu rutin menerima pasokan ikan di tingkat regional itu, antara lain Kolaka Utara, Kolaka Timur, Kolaka, Bombana, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan serta Kota Kendari.
“Rata-rata produksi ikan yang dihasilkan setiap hari berkisar 80 hingga 100 ton,” kata Asep Saepulloh.
Ia menjelaskan untuk hasil tangkapan nelayan di PPS Kendari terdapat beberapa jenis yang paling dominan, yaitu ikan layang, tuna, cakalang dan ikan tongkol.
"Ikan-ikan ini dapat diolah menjadi produk kalengan, diekspor keluar negeri maupun dipasarkan untuk kebutuhan konsumsi lokal," jelasnya.
Selain empat jenis ikan tersebut, PPS Kendari juga mencatat hasil tangkapan lain seperti ikan kembung, tetengkek, lemadang, kakap merah, teri, salam, hingga gurita dan cumi.
"Harga jual ikan di pasaran bervariasi, mulai dari Rp17 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram, tergantung jenis dan kualitasnya," sebut Asep Saepulloh.
Ia menambahkan untuk saat ini terdapat 79 investor yang terlibat dalam aktivitas bisnis di PPS Kendari.
Dari total itu, sekitar 20 investor merupakan perusahaan besar, sementara sisanya terdiri dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pelaku usaha pendukung lainnya.