Pramono: Tingkat pengangguran Jakarta turun jadi 6,18 persen

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jakarta tercatat 6,18 persen hingga semester I 2025, kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.
Dia mengeklaim angka itu lebih rendah tetapi tidak menyebutkan berapa TPT pada periode yang sama tahun lalu.
"Pengangguran di Jakarta sekarang ini 6,18 persen, mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunannya memang kecil, tapi tetap ada perbaikan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (27/8).
Meski demikian, kata dia, TPT masih bisa ditekan lebih rendah dan Pemprov DKI telah menyiapkan berbagai program untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, salah satunya melalui pelatihan berbasis keterampilan.
"Kita sedang mengandalkan pelatihan reguler, ada 147 kelas yang berjalan. Selain itu, kami juga punya mobile training unit yang sekarang kami konsentrasikan untuk pelatihan bahasa," kata Pramono.
Dia menambahkan, penguasaan bahasa asing menjadi modal penting bagi warga Jakarta agar bisa bersaing di pasar kerja, termasuk di luar negeri.
Sebab selama ini, kata Pramono, kemampuan berbahasa asing menjadi hambatan bagi pekerja Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri.
"Karena itu, mobile training unit akan kita arahkan untuk (pelatihan) bahasa agar anak-anak Jakarta siap menghadapi pasar global," katanya.
Pemprov DKI juga telah menggelar 13 bursa kerja (job fair) dengan target 21 kali hingga akhir tahun ini. Tercatat, 1.367 orang telah mendapatkan pekerjaan melalui penyelenggaraan bursa kerja itu.
Dia menegaskan bahwa pihaknya serius untuk mengatasi pengangguran dan kesenjangan sosial, karena tantangan utama Jakarta adalah kesenjangan sosial (Gini Ratio).
Selain bursa kerja, Pemprov DKI juga meluncurkan berbagai program perlindungan sosial seperti Kartu Anak Jakarta, Kartu Lansia Jakarta, Kartu Disabilitas Jakarta, KJP Plus, KJMU, dan program pangan bersubsidi.
Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.