Top
Begin typing your search above and press return to search.

Rano dukung CFD di lima wilayah untuk perbaiki kualitas udara

Rano dukung CFD di lima wilayah untuk perbaiki kualitas udara
X

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno berpose di samping "opelet si Doel" di sela kegiatan Jakarta Eco Future Festival (JEFF) 2025 di Cibis Park, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mendukung pelaksanaan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB/Car Free Day) dilakukan di lima kota administrasi Jakarta untuk membantu memperbaiki kualitas udara kota yang sering masuk kategori tak sehat di Indonesia.

"Saya berharap, Car Free Day itu harus diperbanyak. Bukan hanya di Thamrin, tetapi setiap wilayah adakan Car Free Day. Supaya apa? Sebetulnya pertama itu menurunkan emisi," kata Rano di Jakarta, Kamis.

Dia mengakui Jakarta menjadi salah satu dari lima kota di Indonesia yang masuk kategori tak sehat selain Semarang dan Riau. Hal ini sebuah realitas yang harus ditindaklanjuti.

Adapun Kamis siang ini, laman IQ Air mencatat indeks kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat yakni pada poin165, dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 75,5 mikrogram per meter kubik atau 15,1 lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Oleh karena itu, selain melalui kegiatan CFD untuk menurunkan emisi gas yang berkontribusi pada perbaikan kualitas udara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun mengupayakan berbagai hal salah satunya membangun taman.

"Mengapa kami membangun taman-taman, karena berdasarkan undang-undang Jakarta ini 30 persen harus ada ruang terbuka hijau. Sekarang baru 5 persen. Itu salah satu usaha, tentu memerlukan pengorbanan untuk segera membangun," kata Rano.

Pemprov DKI Jakarta saat ini membangun Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan yang tidak hanya akan menghadirkan keindahan lanskap, tetapi juga mengelola tata air kawasan untuk membantu pengendalian banjir. Taman tersebut juga dapat memperkuat fungsi ekologis, sekaligus memperhatikan nilai sejarah dan budaya lokal.

Proyek pembangunan taman ini bukan sekadar renovasi taman, melainkan juga merupakan bentuk “rebirth” atau kelahiran kembali kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, inklusif, dan multifungsi.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire