Top
Begin typing your search above and press return to search.

Rupiah diprediksi menguat seiring kontraksi data manufaktur AS

Rupiah diprediksi menguat seiring kontraksi data manufaktur AS
X

Ilustrasi - Petugas menghitung mata uang Rupiah dan Dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan kurs rupiah menguat terbatas karena data manufaktur Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan. Tercatat, Indeks Manufaktur Empire State AS mengalami kontraksi minus 3,9, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 10.

“Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang sedikit tertekan setelah data manufacturing - NY Empire State - yang lebih lemah,” katanya kepada di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjutnya, investor disebut tengah wait and see menantikan data Non-Farm Payroll (NFP) AS pada Selasa malam. NFP diperkirakan masih akan lemah dengan hanya menambah 25-25 ribu pekerjaan, jauh dibandingkan angka normal yang biasanya di atas 100 ribu.

Terkait sentimen domestik, investor disebut masih ada ada sedikit kekhawatiran menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang menekan rupiah.

Bank sentral Indonesia diestimasikan bakal mempertahankan suku bunga untuk meredakan tekanan terhadap rupiah. Jika suku bunga diturunkan, lanjutnya, maka akan membuat imbal hasil yang lebih rendah menjadi kurang menarik.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diprediksi berkisar Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS. Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Selasa, bergerak melemah 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.673 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.667 per dolar AS.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire