Sebanyzk 317 guru ikuti Porsenijar Jateng 2025
Sebanyak 317 guru dari berbagai sekolah di Jawa Tengah ikuti Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran tingkat Jateng, di kampus Universitas PGRI Semarang.

Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi saat membuka Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (Porsenijar) tingkat Jateng di kampus Universitas PGRI Semarang (Upgris), Semarang, Jumat (3/10/2025). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi saat membuka Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (Porsenijar) tingkat Jateng di kampus Universitas PGRI Semarang (Upgris), Semarang, Jumat (3/10/2025). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Sebanyak 317 guru dari berbagai sekolah di Jawa Tengah mengikuti Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (Porsenijar) tingkat Jateng yang digelar di kampus Universitas PGRI Semarang (Upgris).
Ketua Panitia Porsenijar Jateng Mualip, di Semarang, Jumat, menjelaskan bahwa perhelatan tersebut terbagi atas kompetisi olahraga, seni, dan pembelajaran.
Porsenijar yang terselenggara selama satu hari ini penuh merupakan program kerja PGRI Jateng sebagai rangkaian peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025.
Ia menyebutkan bahwa 317 guru tersebut terbagi atas 97 orang yang mengikuti kompetisi olahraga, yakni cabang bulutangkis, tenis meja, dan catur.
"Mereka berasal dari enam eks karesidenan, yakni Banyumas, Pati, Pekalongan, Semarang, Kedu, Surakarta. Ditambah dengan 10 juri atau wasit," katanya.
Kemudian, 220 guru yang mengikuti kompetisi seni dan pembelajaran, terdiri atas menyanyi solo, tari tunggal, paduan suara, video konten kreatif.
"Bidang pembelajaran ada kreativitas pembelajaran mendalam (Deep Learning), serta lomba menulis cerpen (cerita pendek)," katanya.
Menurut dia, Porsenijar bertujuan meningkatkan profesionalisme, menumbuhkembangkan potensi olahraga dan kreativitas seni guru, serta meningkatkan kebugaran jasmani, kesehatan mental, emosional, dan sosial guru PGRI.
"Serta, menjalin silaturahmi sesama guru anggota PGRI dan menyelaraskan program pengembangan kesenian, kebudayaan, dan olahraga PGRI," kata Wakil Ketua V PGRI Jateng itu.
Sementara itu, Ketua PGRI Jateng Muhdi mengatakan bahwa guru yang mengikuti Porsenijar Jateng itu telah terseleksi di ajang serupa di masing-masing eks karesidenan.
"Karena antarkaresidenan, berarti betul-betul atlet terbaik. Selanjutnya dipertandingkan tingkat provinsi untuk menghasilkan atlet terbaik yang bisa dikirim ke (Porsenijar) tingkat nasional di Bandung," katanya.
Menurut dia, Porsenijar merupakan ajang untuk menegaskan profesionalitas guru, sekaligus kesehatan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
"Dalam rangka HUT ke-80 PGRI, kami upayakan kegiatan dalam rangka peningkatan mutu guru, dan harus sehat. Makanya, kami menggelorakan semangat profesionalisme dan kesehatan guru," kata anggota DPD RI asal Jateng itu.