Siswa dari Australia pelajari sejarah Makam Loang Baloq Mataram

Sejumlah siswa perwakilan dari Woodleigh High School Australia, berkunjung ke Makam Loang Baloq, Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk bertukar informasi terkait salah satu makam bersejarah di Pulau Lombok.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Kamis, mengatakan kunjungan itu dilakukan oleh delapan siswa Woodleigh High School Australia dan didampingi dua orang guru.
"Dalam kunjungan itu, siswa Australia didampingi 30 siswa dari SMA Budi Luhur Mataram, dan tujuh orang guru," katanya.
Sebelum berkunjung dan belajar sejarah tentang Makam Loang Baloq, katanya, rombongan diterima di Taman Rekreasi Loang Baloq dengan menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya. Atraksi seni dan budaya yang ditampilkan antara lain, persembahan gamelan dari Sekehe Besutan Dinas Pariwisata Kota Mataram (Dispar Sekehe Reborn) dan penampilan Peresean.
"Para siswa dari Australia dan Budi Luhur ikut serta mencoba bermain gamelan dan Peresean," katanya.
Setelah itu, para siswa dan guru bersama-sama mencoba menerbangkan layang-layang di Taman Loang Baloq yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Kota Mataram.
"Usai dari Taman Loang Baloq, rombongan siswa berkunjung ke Makam Loang Baloq untuk belajar sejarah tentang makam tersebut," katanya.
Nama Loang Baloq berarti "lubang buaya" dalam bahasa Sasak, karena area itu dulunya banyak buaya dan pohon beringin berlubang menjadi sarangnya.
Makam Loang Baloq merupakan situs wisata religi di Pulau Lombok karena merupakan tempat peristirahatan Maulana Syeikh Gauz Abdurrazak (penyebar Islam) beserta Makam Datuk Laut dan Makam Anak Yatim.
Makam tersebut terkenal dengan pohon beringin tua berlubang yang biasa menjadi lokasi mengikat nazar, serta menawarkan pengalaman wisata sejarah dan budaya dengan nuansa pantai.
Dalam kunjungan itu, Cahya menyampaikan Pemerintah Kota Mataram merasa terhormat atas kunjungan para perwakilan dari Woodleigh High School dan menyambut baik kolaborasi yang diusung oleh SMA Budi Luhur.
Dengan adanya program pertukaran budaya itu para siswa siswi dan perwakilan guru dari Australia bisa menikmati Kota Mataram dan Lombok kemudian kembali ke negara mereka dengan membawa pengalaman terbaik mereka di Mataram dan Lombok untuk dibagikan kepada keluarga dan teman mereka.
"Harapannya, promosi Kota Mataram semakin luas dan mereka serta kerabat mereka bisa berkunjung ke Kota Mataram dan Lombok," katanya.




