SKPT Biak kirim 30 ton ikan ke Surabaya
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Biak Numfor, Papua melakukan pengiriman ikan tuna sebanyak 30 ton ke Surabaya, Jawa Timur.

Nelayan orang asli Papua mengangkat ikan tuna di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Fandoi Biak Kota.ANTARA/Muhsidin (foto)
Nelayan orang asli Papua mengangkat ikan tuna di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Fandoi Biak Kota.ANTARA/Muhsidin (foto)
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Biak Numfor, Papua melakukan pengiriman ikan tuna sebanyak 30 ton ke Surabaya, Jawa Timur.
"Pengiriman ikan tuna dilakukan pihaknya seberat 30 ton untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri di Kota Surabaya, Jatim," ujar Direktur Biak Osean Seafood selaku pengelola SKPT Biak Yunus Saflembolo di Biak, Kamis
Ia mengharapkan, untuk pengiriman ikan tuna tujuan Surabaya tahun depan bisa lebih banyak supaya berdampak terhadap kesejahteraan nelayan orang asli Papua.
Diakuinya, saat ini pihak SKPT sebagai pengelola cold storage setiap hari menampung hasil tangkapan nelayan OAP yang dijual.
"Harapan pemerintah daerah dengan dibelinya ikan tangkapan nelayan OAP bisa memberi keuntungan secara ekonomi bagi nelayan," harapnya.
Yunus mengakui, hasil ikan tangkapan nelayan sangat baik kualitasnya serta punya kualitas ekspor.
"Kami terus memberikan pendampingan dan membeli langsung ikan tangkapan nelayan OAP yang ditampung cold storage SKPT Fandoi Biak," katanya.
Diakuinya, setiap hari ada puluhan nelayan langsung menjual hasil ikan tangkapan guna memperoleh penghasilan ekonomi keluarga nelayan.
Pengiriman perdana ikan tuna dari SKPT Fandoi dilakukan Bupati Biak Numfor Markus Octovianus Mansnembra.
Berdasarkan data perairan Biak masuk dalam kawasan wilayah pengelolaan perikanan perairan laut 717 dengan potensi jenis ikan tuna yellow fins mencapai 800 ribu ton per tahun.
Perairan Biak merupakan jalur migrasi ikan dan menjadi wilayah pengelolaan perikanan yang potensi untuk Provinsi Papua.