Top
Begin typing your search above and press return to search.

Stasiun Pengumpul Akasia Bagus Pertamina EP Zona 7 siap dukung kebutuhan energi nasional

Stasiun Pengumpul Akasia Bagus Pertamina EP Zona 7 siap dukung kebutuhan energi nasional
X

Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Indramayu, Jawa Barat

PT Pertamina EP Zona 7 terus memperkuat kontribusinya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui penyelesaian proyek strategis Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) yang berlokasi di wilayah kerja Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Tim Radio Elshinta berkesempatan mengunjungi langsung fasilitas tersebut, Selasa (21/10/2025), dan mewawancarai Ahmad Firdaus Fasa, selaku Manager Project Zona 7 Pertamina EP.

Firdaus menjelaskan, SP Akasia Bagus merupakan salah satu lapangan backbone bagi Pertamina EP Zona 7 karena memiliki peran penting dalam mengolah minyak dan gas untuk mendukung produksi nasional.

“Lapangan ini adalah salah satu backbone produksi Pertamina EP Zona 7 yang terletak di Indramayu. Di sini kami membangun stasiun pengumpul untuk mengolah minyak dan gas dengan kapasitas total 7.250 barrel per day dan 20 juta standar kaki kubik gas per day,” jelas Firdaus.

Ia menambahkan, hingga saat ini progres pembangunan fasilitas tersebut telah mencapai 98 persen. Sebagian sistem bahkan telah beroperasi dengan baik. “Kita sudah melaksanakan on stream liquid pada 18 September yang lalu, dan insyaallah di akhir bulan ini kita akan on stream gas,” ujarnya.

Menurut Firdaus, keberadaan SP Akasia Bagus diharapkan dapat menambah pasokan gas nasional, khususnya untuk wilayah Jawa Barat. Dari lapangan ini, Pertamina menargetkan pasokan sekitar 8 juta kaki kubik gas per hari guna memenuhi kebutuhan energi nasional sesuai amanah Asta Cita Presiden Prabowo.

Namun, pembangunan proyek ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya karena area konstruksi berada di atas lahan milik Perhutani dengan ruang terbatas. Meski demikian, berkat koordinasi dan kolaborasi yang baik, seluruh pekerjaan dapat berjalan lancar.

“Area kita ini terbatas, berada di atas lahan Perhutani. Tapi dengan kolaborasi yang baik dan izin yang sudah kita dapatkan, pekerjaan bisa tetap berjalan. Tantangannya di fase konstruksi, tapi bisa kita kelola dengan baik,” katanya.

Firdaus juga menjelaskan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan Tripatra sebagai kontraktor pelaksana, guna memastikan proyek berjalan aman, tepat waktu, dan sesuai standar keselamatan. Selain itu, proyek SP Akasia Bagus menghadirkan inovasi baru melalui penerapan Acid Gas Removal Unit (AGRU) berbasis teknologi Amine untuk mengolah gas dengan kadar CO₂ tinggi.

“AGRU ini berfungsi mengolah gas dengan kandungan CO₂ mencapai 65 persen. Berdasarkan informasi dari lisensor, teknologi ini adalah yang pertama di dunia dan di Indonesia,” ungkap Firdaus.

“Harapannya nanti saat on stream gas di akhir bulan, sistem ini bisa beroperasi dengan baik, menghasilkan produk sesuai standar, menambah pendapatan perusahaan, dan memperkuat ketahanan energi nasional,” tambahnya.

Dengan hampir rampungnya proyek SP Akasia Bagus, Pertamina EP Zona 7 optimistis fasilitas tersebut akan segera beroperasi penuh dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan produksi migas serta ketahanan energi di wilayah Jawa Barat.

Penulis: Dwi Iswanto/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire