Top
Begin typing your search above and press return to search.

Tim SAR Ditpolairud Polda Bali temukan empat perempuan korban banjir

Tim SAR Ditpolairud Polda Bali temukan empat perempuan korban banjir
X

Tim SAR Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali dan petugas gabungan lainnya menemukan korban banjir Tanah Kilap, Mangrove, Denpasar Selatan, Kamis (11/9/2025). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Tim SAR Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali berhasil menemukan empat korban banjir berjenis kelamin perempuan di Tanah Kilap, Mangrove, Denpasar Selatan.

Ditpolairud Polda Bali Kombes Pol. Nurodin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa keempat korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (11/9) sekitar pukul 09.00 WIB.

Nurodin mengatakan bahwa keempat korban tersebut sebelumnya dinyatakan hilang. Selanjutnya, keempat korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngurah Denpasar, Bali, untuk proses identifikasi.

“Pencarian terhadap beberapa korban yang belum ditemukan masih terus kami lakukan melibatkan tim gabungan,” ungkap Nurodin.

Hingga Kamis (11/9) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total korban meninggal akibat banjir di Bali bertambah dari 14 orang menjadi 16 orang dan semuanya sudah dievakuasi oleh tim petugas gabungan

BNPB mengkonfirmasi rincian korban meninggal meliputi 10 orang di Kota Denpasar, dua orang di Kabupaten Jembrana, tiga orang di Kabupaten Gianyar dan satu orang di Kabupaten Badung. Proses pencarian korban hilang masih berlangsung dengan melibatkan sedikitnya 125 personel gabungan di sejumlah titik yang diduga menjadi tempat keberadaan terakhir korban.

Bencana hidrometeorologi basah itu terjadi setelah Bali diguyur hujan berintensitas deras yang diperparah oleh adanya gangguan gelombang ekuatorial Rossby lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/10) pagi, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BNPB melaporkan dalam peristiwa kebencanaan ini ada sebanyak 562 orang warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian sementara. Para penyintas itu memanfaatkan posko dan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, mushola, dan banjar sebagai lokasi pengungsian.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire