Top
Begin typing your search above and press return to search.

Wamendiktisaintek ungkap 4 strategi perkuat peran kampus untuk negara

Wamendiktisaintek ungkap 4 strategi perkuat peran kampus untuk negara
X

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan saat membawakan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-68 Universitas Padjadjaran di Bandung, Kamis (11/9/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan merumuskan sejumlah strategi untuk memperkuat peran kampus dalam membawa perubahan baik bagi bangsa.

Keempat strategi tersebut antara lain penguatan tata kelola, kepemimpinan, dan sumber daya manusia (SDM) unggul; Transformasi akademik dan digitalisasi kurikulum; Pembangunan ekosistem inovasi, riset, dan keberlanjutan; serta Kolaborasi pentahelix antara akademisi, pemerintah, industri, masyarakat, dan media.

"Perguruan tinggi tidak boleh berhenti sebagai ruang reproduksi pengetahuan. Sebagai Kampus Berdampak, universitas harus hadir sebagai problem solver, penjawab keresahan masyarakat, dan penggerak transformasi bangsa," kata Fauzan melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Wamendiktisaintek menegaskan berbagai produk riset tak boleh hanya berhenti di prototipe, tetapi harus dihilirisasi kepada masyarakat.

Menurutnya, hal ini senada dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto melalui visi Astacita yang menekankan pembangunan manusia unggul dan penguasaan ilmu pengetahuan sebagai pilar kemandirian bangsa, di mana pendidikan tinggi menjadi instrumen utama dalam mencetak SDM produktif, inovatif, dan berdaya saing global.

Fauzan juga menyebutkan upaya ini diejawantahkan oleh pemerintah melalui arah kebijakan Kemdiktisaintek "Diktisaintek Berdampak", yang bertujuan menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif terhadap disrupsi, serta mampu memberi solusi nyata bagi masyarakat.

Maka dari itu, ia mengharapkan adanya penguatan kolaborasi antarlembaga untuk mewujudkan perguruan tinggi sebagai lokomotif bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

"Mari wujudkan tata kelola yang mendorong deelitisasi dan mengutamakan kebermanfaatan. Perguruan tinggi, industri, media, dan masyarakat bahu-membahu memperluas akses, menumbuhkan mutu, memperkuat relevansi, dan memberi dampak," tutur Wamendiktisaintek Fauzan.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire