Top
Begin typing your search above and press return to search.

Wamenlu: Dukungan Indonesia untuk Palestina adalah utang sejarah

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta mengatakan dukungan Indonesia terhadap Palestina berangkat dari amanat konstitusi, kesadaran agama, dan kewajiban kemanusiaan juga utang sejarah, mengingat Palestina adalah salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia di awal kemerdekaan.

Wamenlu: Dukungan Indonesia untuk Palestina adalah utang sejarah
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta mengatakan dukungan Indonesia terhadap Palestina berangkat dari amanat konstitusi, kesadaran agama, dan kewajiban kemanusiaan juga utang sejarah, mengingat Palestina adalah salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia di awal kemerdekaan.

"Persoalan Palestina itu amanat konstitusi, kesadaran agama, dan kewajiban kemanusiaan, juga utang sejarah Indonesia sejak Presiden Soekarno menggagas Konferensi Asia Afrika yang menyerukan perlawanan terhadap imperialisme dan mendorong kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah," ujarnya di Makassar, Senin.

Anis Matta saat pembukaan seminar internasional di UIN Makassar yang mengangkat tema Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza menyatakan, Palestina menjadi satu-satunya bangsa yang belum merdeka sehingga Indonesia berkewajiban terus memperjuangkan nasibnya.

Ia menyampaikan, sejak era Presiden Soekarno, Orde Baru, Reformasi, hingga pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dukungan Indonesia kepada Palestina umumnya berupa dukungan politik di berbagai forum internasional, bantuan moral, serta bantuan kemanusiaan.


"Kalau berbicara sejarah, Palestina adalah salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia di awal kemerdekaan. Makanya, sejak era Presiden Soekarno hingga saat ini Presiden Prabowo Subianto, dukungan politik masih terus diberikan," katanya.

Anis Matta menekankan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo membawa dimensi baru dalam dukungan Indonesia melalui rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Palestina.

Meski bentuk pasukan tersebut belum diputuskan dan masih dalam tahap negosiasi, ia menyebut Indonesia siap mengirimkan pasukan atas prinsip kesepakatan bersama semua pihak yang terlibat dengan mandat dari PBB.

"Untuk solusi yang ditawarkan Presiden Prabowo Subianto dengan menyiapkan pasukan perdamaian, itu sudah disiapkan. Namun, belum ada keputusan dan masih dalam tahap negosiasi juga," terangnya.

Anis menambahkan pasukan yang disiapkan sebagian besar akan terdiri dari dokter dan tenaga medis TNI, sebagaimana telah disampaikan sebelumnya oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire