Warga Parakan Kota Bandung khawatir dapur MBG ganggu kebersihan

Warga Parakan, Kota Bandung keberatan ada dapur MBG di lingkungannya
Warga Parakan, Kota Bandung keberatan ada dapur MBG di lingkungannya
Rencana pendirian dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Komplek Parakan, RT 04 RW 02, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, menimbulkan kekhawatiran warga.
Warga khawatir keberadaan dapur MBG karena akan menimbulkan dampak negatif terhadap kebersihan lingkungan di sekitar. Pasalnya, kawasan tersebut hingga kini belum memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah untuk menampung sampah rumah tangga warga.
Seorang petugas kebersihan yang ditemui di lokasi menyebut, sampah dari rumah warga biasanya dikumpulkan di depan rumah masing-masing. Penumpukan kerap terjadi bila truk pengangkut tidak datang sesuai jadwal.
“Biasanya sampah ditaruh di depan rumah. Kalau truk sampah belum datang, bisa menumpuk,” ujar petugas kebersihan itu, Selasa (11/11/2025).
Meski petugas pengangkut sampah rutin beroperasi, keterlambatan penjemputan masih kerap terjadi karena banyaknya titik pengumpulan di kawasan padat penduduk tersebut. Situasi ini menjadi perhatian setelah muncul rencana operasional dapur MBG di sekitar komplek.
Petugas kebersihan menilai, jika dapur MBG beroperasi, potensi volume sampah akan meningkat dan dapat memperparah kondisi kebersihan yang sudah ada.
“Kalau nanti ada dapur besar di sini, pasti sampahnya nambah. Sekarang saja kadang numpuk karena belum ada TPS, apalagi kalau tambah aktivitas masak-masak,” ungkapnya.
Di dalam Komplek Parakan, Elshinta melihat sebuah banner warna kuning terikat di sebuah portal, bertuliskan "Kami warga Komplek Parakan RT 04 RW 02 mendukung program MBG. Tapi kami menolak dapur produksi MBG di lingkungan kami, karena banyak efek negatif bagi lingkungan".
Usaha mendapatkan informasi tentang penolakan dapur MBG ini menghadapi kesultan, karena warga pelit bicara dan mengaku tidak tahu-menahu tentang penolakan itu.
Sementara itu Pemerintah Kota Bandung sebelumnya memastikan akan memediasi warga dan pihak pengelola dapur MBG untuk mencari solusi terbaik.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pelaksanaan program nasional tersebut tetap harus memperhatikan kondisi sosial dan lingkungan di setiap wilayah.
Langkah mediasi antara warga, pengelola, dan pemerintah daerah direncanakan dalam waktu dekat untuk memastikan program berjalan tanpa menimbulkan permasalahan baru di masyarakat. (Yusuf/Nico/Ter)




