Yayasan Bumiputera-KIKT buka beasiswa seribu pemuda berkuliah di China

Peluncuran program bertajuk Dharma Bhakti Warga Bumiputra Indonesia diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir (pertama kiri), Ketua YWBI Hendropriyono, dan Presiden Universitas Tianjin Prof. Chai Liyuan, disaksikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Letjen TNI (Purn.) Suhartono Suratman. (ANTARA/HO-YWBI)
Peluncuran program bertajuk Dharma Bhakti Warga Bumiputra Indonesia diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir (pertama kiri), Ketua YWBI Hendropriyono, dan Presiden Universitas Tianjin Prof. Chai Liyuan, disaksikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Letjen TNI (Purn.) Suhartono Suratman. (ANTARA/HO-YWBI)
Yayasan Warga Bumiputra Indonesia (YWBI) bekerja sama dengan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) dan Universitas Tianjin, China, meluncurkan program beasiswa bagi pemuda-pemudi bertalenta Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.
Ketua YWBI Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa beasiswa tersebut merupakan bagian dari inisiatif pendidikan untuk 1.000 pemuda-pemudi bertalenta Indonesia yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga profesional di Tanah Air, terutama tenaga medis dan bidang strategis lainnya.
Program bertajuk Dharma Bhakti Warga Bumiputra Indonesia itu diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 di Jakarta.
Melalui program ini, sedikitnya 50 mahasiswa Indonesia setiap tahun akan dikirim untuk menempuh pendidikan di Universitas Tianjin, salah satu universitas nasional terkemuka di bawah Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok.
“Kerja sama antara YWBI, KIKT, dan Universitas Tianjin menandai dimulainya program beasiswa pendidikan tinggi bagi generasi muda Indonesia. Inisiatif ini diharapkan memperkuat kapasitas SDM nasional, sejalan dengan amanat Presiden agar Indonesia menambah sedikitnya 5.000 tenaga dokter baru untuk melayani seluruh wilayah,” kata Hendropriyono.
Ia menjelaskan, penerima beasiswa tidak hanya akan menimba ilmu di luar negeri, tetapi juga dibekali dengan nilai-nilai moral dan kultural bangsa melalui kerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia. “Ketika mereka kembali, mereka siap mengabdi di berbagai daerah dengan membawa ilmu, semangat nasionalisme, dan nilai kebumiputraan,” cetusnya.
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi Thohir menambahkan bahwa, kerja sama ini bukan sekadar membuka akses pendidikan global, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Tiongkok di bidang sumber daya manusia.
“Kami percaya masa depan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi, tetapi juga oleh kualitas SDM-nya. Melalui kerja sama ini, kami ingin memperluas kesempatan belajar bagi anak muda Indonesia sekaligus mempererat persahabatan kedua negara,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, KIKT dan Universitas Tianjin juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama pendidikan, riset ilmiah, dan pengembangan tenaga profesional.
KIKT akan mengirim sedikitnya 20 tenaga pengajar dan profesional Indonesia setiap tahun untuk mengikuti pelatihan di Universitas Tianjin serta mendorong kolaborasi riset antarperusahaan dan universitas.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua KIKT Garibaldi Thohir, Ketua YWBI Hendropriyono, dan Presiden Universitas Tianjin Prof. Chai Liyuan, disaksikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Letjen TNI (Purn.) Suhartono Suratman.
Sinergi antara lembaga sosial, dunia usaha, dan institusi pendidikan itu diharapkan menjadi tonggak baru penguatan hubungan Indonesia–Tiongkok di bidang pendidikan, sekaligus langkah konkret mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas generasi muda Indonesia yang berdaya saing global.





