Top
Begin typing your search above and press return to search.

2.000 ton gula gagal lelang, Bupati Lumajang pastikan dibeli pemerintah

Gagalnya lelang gula sebanyak 2.000 ton produksi dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Djatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur kemarin lusa mendapat respon Bupati Lumajang Indah Amperawati, bahwa gula itu akan dibeli oleh negara untuk menyelamatkan perekonomian masyarakat petani tebu

2.000 ton gula gagal lelang, Bupati Lumajang pastikan dibeli pemerintah
X

Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.

2.000 ton gula gagal lelang, Bupati Lumajang pastikan dibeli pemerintah

Gagalnya lelang gula sebanyak 2.000 ton produksi dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Djatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur kemarin lusa mendapat respon Bupati Lumajang Indah Amperawati, bahwa gula itu akan dibeli oleh negara untuk menyelamatkan perekonomian masyarakat petani tebu melalui Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang merupakan alur regulasi melalui Presiden Prabowo Subianto yang mana besaran mencapai 1,5 triliun.

"Bagian laporan kami kepada pemerintah pusat karena menyangkut perdagangan nasional dan kami cek komunikasi dengan General Manajer Pabrik Gula Djatiroto bahwa gula yang gagal lelang akan kembali dibeli pemerintah," kata Indah Amperawati, Jum'at (12/09/2025).

Diharapkan kegelisahan petani tebu di Lumajang tidak sampai berdampak terhadap semangat petani untuk menanam tebu, sehingga nawa cita Presiden terhadap swasembada pangan salah satunya berupa gula terwujud sesuai target di tahun depan.

Menurut Indah Amperawati setelah melakukan pertemuan dengan General Manajer PG Djatiroto Agus Priambodo, General Manajer KSO Lumajang Raya Owen Dwi Hasibuan Gultom dan beberapa bawahannya, disampaikan dari total kisaran 90.000 ton gula yang sempat merisaukan petani karena gagal dilelang telah dibeli melalui Danantara sebanyak 70.000 ton.

"Sekitar dari 90.000 ton yang ada di gudang dan Alhamdulillah pemerintah pusat sudah membeli 70.000 ton sudah terbayar melalui Danantara," ujar Indah seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono.

Sementara gula tersebut masih berada di gudang-gudang penyimpanan milik PG Djatiroto belum dikeluarkan, diharapkan segera diangkut dari gudang agar hasil produksi yang masih berjalan tidak kesulitan tempat penyimpanan.

Alumni Fakultas Pertanian Universitas Jember (UNEJ) itu menyampaikan guna memastikan adanya gula rafinasi beredar di pasaran yang seharusnya untuk masuk ke pabrik makan dan minuman akan dilakukan koordinasi dengan aparat kepolisian setempat jika terjadi kesalahan aturan agar ada tindakan tegas sesuai hukum. Bila terjadi kebocoran ke pasar berdampak terhadap perekonomian masyarakat petani.

"Saya itu akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian kalau itu memang melanggar akan dikenakan sangsi, dan kita akan cek di lapangan," paparnya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Haji Didik Purwanto menyampaikan adanya kegelisahan petani dalam beberapa bulan terakhir akibat tidak terjualnya gula, tidak sedikit dari para petani harus cari pinjaman membayar kuli tebang dan angkutan. "Kalau kita menunggu cairnya keuangan penjualan gula tentu akan dikomplain penebang dan sopir," cetus Haji Didik yang akrab disapa bang haji Didik.

Sejauh ini Haji Didik berupaya untuk mensukseskan program nawa cita Presiden Prabowo Subianto swasembada pangan yaitu salah satunya gula dengan menemui petani agar lahan yang ada digunakan untuk tanaman tebu. Upaya itu tentu dilakukan oleh para pengus petani tebu di Indonesia.

"Sinergi pemerintah mewujudkan swasembada pangan bersama petani tebu diharuskan dayung bersambut, agar saling menguntungkan dan hasil produksi tebu cepat terjual," pungkasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire