Apresiasi BAZNAS, Rektor UIN dorong penguatan zakat global di ICONZ ke-9
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., mengapresiasi kegiatan The 9th International Conference on Zakat (ICONZ) yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya sehingga dapat digelar di UIN.

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., mengapresiasi kegiatan The 9th International Conference on Zakat (ICONZ) yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya sehingga dapat digelar di UIN.
ICONZ ke-9 yang berlangsung pada 9–11 Desember 2025 ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA., di UIN Jakarta, Rabu (10/12/2025). Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Dr. Zainulbahar Noor SE, M.Ec., para pembicara dari berbagai negara, dan akademisi.
Prof. Asep menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada BAZNAS atas kepercayaan tersebut. Ia menilai ICONZ merupakan forum strategis yang mempertemukan para pemangku kepentingan zakat, pemimpin global, praktisi, akademisi, hingga pembuat kebijakan untuk merumuskan arah masa depan zakat dan filantropi dunia.
“Kami merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah acara bergengsi ini. Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BAZNAS atas kepercayaan dan tanggung jawab ini,” ujar Prof. Asep.
Mengusung tema “Zakat & Filantropi: Melampaui Teknologi, Merancang Transformasi Global untuk Kemanusiaan dan Kemakmuran Bersama,” konferensi ini menurut Prof. Asep mencerminkan kesadaran kolektif bahwa inovasi digital mulai dari kecerdasan artifisial, analitik data, hingga platform digital harus dimanfaatkan untuk memperkuat transparansi dan efektivitas pengelolaan zakat, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip etika dan kemanusiaan.
“Zakat, pada intinya, merupakan amanat ilahi untuk mengurangi kemiskinan, mempromosikan kesetaraan, dan mengangkat kaum rentan. Di era transformasi digital yang cepat, landasan etika ini harus terus membimbing inovasi,” ujarnya.
Ia berharap ICONZ 2025 mampu menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat ditindaklanjuti demi memperkuat tata kelola zakat, baik secara nasional maupun global. Kolaborasi dan wawasan baru yang lahir dari forum internasional ini dinilai sangat penting untuk mendorong penguatan ekosistem zakat dan filantropi dunia.
“Wawasan dan kolaborasi bersama sangat berharga dalam membentuk masa depan zakat dan filantropi global,” tambahnya.
Prof. Asep juga menegaskan, zakat dan filantropi tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi telah berkembang menjadi pilar penting dalam upaya global untuk mencapai keadilan sosial, kemakmuran bersama, dan pembangunan manusia.
“Semoga konferensi ini produktif, mencerahkan, dan berdampak. Semoga diskusi kita hari ini memperkuat solidaritas global dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kesejahteraan umat manusia,” tutupnya.
ICONZ ke-9 terselenggara melalui kolaborasi BAZNAS RI, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Kementerian Agama, serta mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti PT Bank Syariah Indonesia, BSI Maslahat, Rumah Zakat, Transjakarta, INDEF, Universitas Tazkia, Universitas Paramadina, KNEKS, IAEI, dan Indiana University.




