BI Sultra: pengguna QRIS baru lampaui target 2025 capai 29.383 orang

Masyarakat yang menggunakan metode pembayaran QRIS di salah satu Coffeeshop di Kendari, Sulawesi Tenggara (26/12/2025). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)
Masyarakat yang menggunakan metode pembayaran QRIS di salah satu Coffeeshop di Kendari, Sulawesi Tenggara (26/12/2025). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat realisasi penambahan pengguna baru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sepanjang tahun 2025 telah melampaui target sebesar 21 ribu pengguna, dengan total capaian mencapai 29.383 orang
Kepala KPw BI Sultra Edwin Permadi saat ditemui di Kendari, Jumat (26/12), mengatakan bahwa capaian tersebut membawa total akumulasi pengguna QRIS di wilayah Sultra menjadi 298.190 orang, atau tumbuh sebesar 10,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi dalam memanfaatkan kanal pembayaran digital. Tidak hanya dari sisi pengguna, jumlah merchant atau pedagang penyedia layanan QRIS juga bertambah signifikan," kata Edwin Permadi.
Ia menjelaskan, jumlah merchant di Sultra kini mencapai 235.550 unit, meningkat lebih dari 65.000 dibandingkan data tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 170.468 merchant.
Menurut Edwin Permadi, keberhasilan melampaui target tersebut merupakan dampak dari sosialisasi dan edukasi literasi digital yang masif kepada berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ASN, pelajar, hingga pengelola tempat ibadah di 17 kabupaten/kota.
"Kami aktif berkolaborasi dalam berbagai kegiatan daerah, seperti hari ulang tahun kabupaten dan kota. Kami juga masuk melalui kegiatan komunitas, seperti olahraga lari, untuk memperkuat literasi sistem pembayaran digital di tengah masyarakat," jelasnya.
Dari sisi aktivitas penggunaan, volume transaksi QRIS di Sultra sepanjang tahun 2025 melonjak tajam hingga 142,59 persen. Jika pada periode sebelumnya tercatat 11 juta transaksi, tahun ini volumenya mencapai hampir 27 juta transaksi.
Adapun total nilai transaksi digital melalui QRIS di Sulawesi Tenggara hingga penghujung tahun 2025 telah menembus angka Rp3,3 triliun.
Edwin menambahkan bahwa lonjakan signifikan baik pada volume maupun nilai transaksi ini menjadi indikator kuat bahwa adopsi pembayaran non-tunai telah menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan ekonomi masyarakat di Sulawesi Tenggara.




