Bobby Nasution: GPM ditarget hingga akhir tahun agar harga beras stabil

Elshinta.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) bersama Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, menggelar gerakan pangan murah (GPM) di lapangan Asrama 121 Kebun Lada jalan Tengku Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, Rabu (27/8).
Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, turut hadir memantau pelaksanaan. Program ini hadir diharapkan dapat menekan lonjakan harga yang naik beberapa pekan belakangan ini. Adapun komoditas yang dijual dalam gerakan pangan murah antara lain beras SPHP Rp59.000 per 5 kilogram, minyak goreng kemasan Rp14.500 per liter, gula pasir kemasan Rp17.500 per kilogram, dan telur ayam ras Rp48.000 per papan.
Setiap konsumen (masyarakat) hanya diperbolehkan membeli maksimal dua karung dengan syarat menunjukkan KTP asli atau fotokopi. Aturan itu dibuat untuk memastikan pangan murah benar-benar sampai kepada masyarakat dan tidak diperjualbelikan kembali.
Tentunya kehadiran Bobby Nasution ini mengundang perhatian warga yang sedang mengantre. Beberapa warga tanpak mengerumuni Bobby, sembari mengajak foto bareng. "Pak Bobby, pak bobby, foto kita dulu sini," teriak warga di kerumunan.
Permintaan ini disambut baik oleh Bobby, dan mendekati warga sekitar yang mengajak foto bersama. Bahkan, Bobby sempat memberikan bebeberapa karung beras kepada warga yang mengajak foto bareng. "Ini bu, semoga bermanfaat ya," kata Bobby, tampak didampingi Wakil Walikota Binjai Hasanul Jihadi.
Bobby Nasution menegaskan bahwa program ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di tengah lonjakan harga beras. "Hari ini kita mengecek kegiatan pangan murah yang mulai kita jalankan sejak Senin lalu. Harapannya semua kecamatan di Sumatera Utara serentak menjual beras dengan harga maksimal Rp65.500 per 5 kilogram, atau Rp13.100 per kilogram," jelas Bobby.
Ia menambahkan, beras yang dijual merupakan stok dari Bulog. "Kalau hari ini harga beras di pasaran naik, pemerintah hadir untuk intervensi agar masyarakat bisa membeli dengan harga lebih terjangkau," ujar Bobby seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (28/8).
Bobby optimistis, jika gerakan pangan murah digelar rutin sebulan penuh, harga beras akan berangsur turun di pasaran. Ia juga meminta dukungan dari kepala daerah se-Sumut agar bekerjasama dengan Bank Indonesia terkait biaya transportasi distribusi. "Target kita sampai akhir tahun, tapi tujuan utamanya harga beras harus kembali stabil. Kita tidak mau pasar menjual di atas harga eceran tertinggi," tegasnya.
Bobby menegaskan program ini bukan untuk menyaingi pedagang, melainkan mendorong agar pasar kembali ke harga normal. "Yakin tidak yakin, harus kita coba. Kalau serentak dilakukan di seluruh kecamatan, harga beras pasti stabil," tegas dia.