Dinilai sepihak, SPSI protes keras atas PHK 280 pekerja PT MAS

Jajaran serikat dari mulai pengurus daerah hingga pusat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), menyesalkan sikap perusahaan PT Multistrada Arah Sarana (MAS) yang berlokasi di Cikarang Kabupaten Bekasi Jawa Barat yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak tanpa terlebih dahulu melakukan musyawarah.

Ketua SPSI wilayah Bekasi. Abdulah usai menggelar konsolidasi bersama mengatakan. PHK yang dilakukan perusahaan yang memproduksi ban itu terhitung sejak 28 oktober 2025 terhadap 280 orang pekerjanya. PHK memang dilakukan bertahap dan hal ini sangat disesalkan tanpa mengedepankan norma dan peraturan perundangan yang berlaku.

Menurut Abdulah, jelas sekali di dalam aturan apabila perusahaan ingin melakukan PHK, harus lebih dulu dilakukan perundingan atau musyawarah, bukan dengan cara sepihak yang tentunya cara tersebut tidak sesuai dengan budaya di Indonesia, sehingga kami memprotes keras PHK tersebut.

"Kami keluarga besar SPSI protes atas PHK sepihak, harusnya bisa dimusyawarahkan ini yang harus dijaga etika normanya," ujar Abdulah (2/11)

Lanjut Abdulah bahwa. PT Multistrada memang mengalami kendala atau kesulitan sudah sejak tahun 2022 dan pernah pula melakukan PHK, namun cara dan etika cukup baik, namun berbeda di tahun 2025 ini tanpa mengedepankan musyawarah dan dari 280 pekerja memiliki masa kerja yang bervariasi.

"Kami sangat prihatin cara PHK ditahun ini, kami harap ini juga menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah PHK." terang Abdulah seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Purnomo, Senin (3/11).

Menyikapi persoalan tersebut. SPSI secara solidaritas juga akan melakukan aksi unjuk rasa damai selama lima hari kedepan, dimulai senin 3 november guna menyuarakan aspirasi bahkan informasi yang diterima presiden KSPSI. Andi Gani Nena Wea juga akan hadir guna memberi semangat pekerja yang terkena PHK di PT Multistrada.