Gelar "The Heart of LifeWear", UNIQLO bagikan baju untuk warga Borobudur dan Sumatera
UNIQLO Indonesia bagikan ribuan baju untuk warga di Borobudur Magelang Jawa Tengah. Perusahaan ritel pakaian global asal Jepang ini, menghelat "The Heart of LifeWear" di Indonesia, bersamaan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Minggu (20/12).

Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.
Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.
UNIQLO Indonesia bagikan ribuan baju untuk warga di Borobudur Magelang Jawa Tengah. Perusahaan ritel pakaian global asal Jepang ini, menghelat "The Heart of LifeWear" di Indonesia, bersamaan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Minggu (20/12).
Kegiatan ini merupakan bagian dari acara "Solidaritas Untuk Sumatera 2025", di Candi Borobudur, Magelang, bekerja sama dengan Kementerian Sosial
Director PT Fast Retailing Indonesia, Irma Yunita kepada wartawan mengatakan, secara simbolis, dibagikan sebanyak 1.000 baju untuk warga dari 9 desa di Borobudur.
Sedangkan di seluruh Indonesia, 15.500 potong pakaian disalurkan melalui berbagai mitra dan kegiatan sosial.
Untuk ceremoni penyerahan dilakukan oleh Chief Financial Officer PT Fast Retailing Indonesia ( UNIQLO), Tatsuo Kosuge kepada Wakil Mentri Sosial RI Agus Jabo Priyono.
Sementara itu baju yang dibagikan ke warga Borobudur berupa pakaian AIRism baru yang dirancang untuk menyerap keringat dan pemakai merasa nyaman.
"Kami melihat dunia usaha memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar menjalankan bisnis, namun juga memainkan peran yang strategis untuk menjadi mitra dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan," kata Irma seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (22/12).
Melalui The Heart of LifeWear, UNIQLO ingin menghadirkan solidaritas melalui sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu pakaian. Dengan kolaborasi bersama Kementerian Sosial, UNIQLO ingin memastikan bahwa donasi 15.500 pakaian dalam inisiatif The Heart of LifeWear tidak hanya sampai kepada penerima manfaat, tetapi juga benar-benar relevan dengan kebutuhan mereka.
Irma melanjutkan, bahwa donasi ini mencerminkan komitmen UNIQLO untuk memberikan kontribusi positif kepada setiap komunitas tempat pihaknya beroperasi, membantu menjadikan kehidupan lebih baik bagi semua orang dalam membangun kesejahteraan sosial dan memperkuat dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Donasi 15.500 pakaian baru AIRism ini merupakan bagian dari inisiatif global yang lebih luas, dimana sejak diluncurkannya pada musim dingin tahun 2024, UNIQLO mendonasikan lebih dari 1 juta potong pakaian baru di seluruh dunia setiap tahunnya, termasuk 500.000 item HEATTECH di tahun ini untuk pengungsi yang kembali ke Suriah atas permintaan mitra global UNHCR (Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi).
Melalui donasi pakaian berkualitas yang diberikan dalam momentum HKSN, UNIQLO secara konsisten mewujudkan komitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui berbagai program keberlanjutan, terutama di pilar People, Planet, dan Society. Inisiatif global "The Heart of LifeWear", merupakan aksi nyata untuk membantu masyarakat yang membutuhkan melalui pakaian yang berkualitas dan nyaman.
UNIQLO juga menyalurkan dukungan darurat tahap satu berupa dana tunai senilai Rp 1,1 miliar serta 6.500 potong pakaian, sebagai bentuk kepedulian dan respons atas bencana alam yang terjadi di Sumatra beberapa waktu lalu melalui beberapa lembaga kemanusiaan dan pemerintahan, yaitu Palang Merah Indonesia (PMI), Save the Children Indonesia, Plan International Indonesia dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM). Selain bantuan dana tunai yang disalurkan melalui 3 lembaga kemanusiaan dimaksud, turut disalurkan juga donasi 5.000 pakaian baru innerwear AIRism untuk masyarakat di wilayah Aceh Tamiang melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), dan 1.500 pakaian baru melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Total sebanyak 6.500 bantuan pakaian ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari serta menjaga martabat dan kenyamanan masyarakat terdampak, sementara dukungan dana difokuskan untuk mendukung kebutuhan mendesak, termasuk logistik, layanan perlindungan, dan upaya pemulihan awal bagi keluarga yang terdampak.




