Top
Begin typing your search above and press return to search.

Gerakkan menabung bagi pelajar di Kudus, Bupati: Uang jajan ditabung

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah diharapkan membawa dampak yang positif bagi masyarakat Kudus.

Gerakkan menabung bagi pelajar di Kudus, Bupati: Uang jajan ditabung
X

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah diharapkan membawa dampak yang positif bagi masyarakat Kudus. Tak hanya pada perputaran ekonomi terhadap warga sekitar tempat keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tetapi juga penerima manfaat yakni para pelajar di sekolah-sekolah.

Pemerintah Kabupaten Kudus mendorong adanya tabungan pelajar pascaberjalannya program MBG tersebut. Dimana, program tabungan pelajar ini untuk meningkatkan kegiatan gemar menabung sejak dini dari uang saku, setelah mereka mendapatkan makan bergizi sehingga tidak membeli jajan atau makan di sekolah.

Bupati Kudus Jawa Tengah Sam'ani Intakoris mengatakan pihaknya pada bulan November 2025 ini membuat surat edaran ke sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk kembali mengiatkan gemar menabung. Pertimbangan dilakukan gerakan menabung menyusul adanya program MBG yang membuat uang saku para pelajar masih utuh.

"Adanya program MBG dengan anak-anak tidak jajan disekolah, karena sudah makan makanan bergizi, uang sakunya otomatis masih utuh. Dicontohkan, ketika anak-anak dikasih uang saku Rp. 20.000 karena sudah makan, uang saku ini bisa ditabung untuk masa depan mereka seperti untuk biaya pendidikan melanjutkan sekolah dan lain-lain", katanya, Senin (3/11).

Gerakan menabung ini akan diserahkan ke masing-masing sekolah, Pemkab tidak akan menunjuk ke salah satu perbankan. "Kalau untuk kegiatan menabung, kami serahkan ke masing-masing sekolah. Tidak ada kewajiban menabung di bank tertentu, hanya saja kami berpesan untuk menggunakan perbankan yang sudah dilindungi oleh Otoritas Jasa Keuangan", Bupati menambahkan.

Terkait pelaksanaan gerakan ini akan dilakukan segera disekolah yang telah menerima manfaat program MBG. Demikian juga pantauan terhadap keberadaan SPPG yang diwajibkan membeli bahan-bahan kebutuhan untuk memasak seperti beras, telur dan sayur-sayuran agar membeli dari warung atau pasar tradisional disekitar lingkungan tersebut.


"Kami akan pantau dampak ekonomi terhadap warga sekitar SPPG. Kami juga meminta setiap SPPG membeli bahan-bahan dari warung sekitar sehingga agar program ini benar-benar membawa dampak yang positif ", imbuhnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (3/11).

Dijelaskan, guna menjamin akuntabilitas setiap SPPG akan dipasangi CCTV yang terkoneksi langsung dengan Pemkab, Polres, dan Kodim 0722 Kudus. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkuat pengawasan pelaksanaan program MBG. Ketua Satgas SPBG MBG, yakni Wakil Bupati Kudus. Sehingga dengan adanya CCTV yang terhubung, bisa pantau setiap hari agar pelaksanaan di lapangan berjalan baik.


Selain itu dalam waktu dekat kata Sam’ani, pihaknya akan berkonsultasi ke Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mempercepat implementasi program MBG di Kudus. Di Kudus saat ini sudah ada 21 SPPG.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire