Gudang gula PG Djatiroto penuh, pembeli masih menahan
Agus Priambodo, ST., General Manajer (GM) PT Sinergi Gula Nusantara SGN Pabrik Gula PG Djatiroto Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menyampaikan kondisi terkini keberadaan hasil produksi gula masa giling 2025,

Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.
Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.
Agus Priambodo, ST., General Manajer (GM) PT Sinergi Gula Nusantara SGN Pabrik Gula PG Djatiroto Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menyampaikan kondisi terkini keberadaan hasil produksi gula masa giling 2025, baik itu milik pabrik maupun petani hampir seluruh telah terbeli. Namun keberadaan ribuan sak isi gula yang ada di gudang penyimpanan belum diambil atau dikeluarkan oleh pembeli sehingga hasilnya produksi yang terus berjalan mulai kerepotan untuk disimpan.
"Gula sudah terbeli namun belum diambil oleh pembeli dari gudang." kata orang GM PG Djatiroto kepada Bupati Lumajang Indah Amperawati dan Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma berserta rombongan yang berkunjung ke PG Djatiroto dalam kegiatan berkantor sehari di wilayah Kecamatan Jatiro hari Rabu (10/09).
Agus Priambodo juga menyampaikan telah melakukan meeting zoom dengan pihak BMKG Juanda Surabaya, bahwa pertengahan bulan September potensi hujan masih turun di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember, hal itu berdampak penurunan kadar gula dalam tebu (redemen) dan juga terpengaruh kelancaran pengiriman ke pabrik karna kendaraan pengangkut sulit keluar dari lahan.
"Kemarin sudah meeting zoom dengan BMKG adanya peluang hujan dipertengahan bulan September untuk wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember, kondisi itu berpengaruh produksi dengan redemen yang turun dan pasokan yang terlambat masuk penggilingan," papar Agus Priambodo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Rabu (10/9).
Sementara dalam kesempatan yang sama General Manajer (GM) Kebun Kerja Sama Operasi (KSO) Lumajang Raya, Owen Dwi Hasibuan Gultom menyampaikan bahwa dalam area Hak Guna Usaha (HGU) yang ditempati tunggal masyarakat telah difasilitasi ijin tempat pembuangan sampah seluas 1.100 meter. Sampah dari rumah masyarakat diharapkan dilakukan penguraian baik untuk pupuk maupun lainnya.
"Menyikapi problem sampah yang dapat memicu timbulnya berbagai permasalahan kami telah menyediakan lahan kami seluas 1.100 meter, diharapkan sampah itu diuraikan menjadi pupuk organik," tutur kepada Bupati Lumajang dan Wakil Bupati Lumajang serta disaksikan para pejabat yang mendampingi.