IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan Asia.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 17,84 atau 0,22 persen ke posisi 8.184,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,22 poin atau 0,03 persen ke posisi 836,94.
“Ketua The Fed Jerome Powell gagal meyakinkan pasar dengan mengatakan bahwa tidak ada kepastian mengenai pemangkasan suku bunga di Desember 2025,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps periode Oktober 2025 atau sesuai ekspektasi pasar, dan mengumumkan akan kembali melakukan pembelian terbatas surat utang pemerintah AS.
Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember 2025 belum dapat dipastikan.
The Fed mengakui bahwa penutupan (shutdown) aktivitas dan pelayanan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung telah mempersulit upaya pengumpulan data dan menghalangi pejabat The Fed mendapatkan gambaran lengkap tentang ekonomi AS.
Dengan demikian, penilaian terhadap kondisi kesehatan ekonomi AS didasarkan hanya pada indikator yang tersedia.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang menguat sebesar 2,07 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor keuangan yang masing-masing naik sebesar 1,24 persen dan 1,16 persen.
Sedangkan lima sektor melemah yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam sebesar 0,91 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang turun masing-masing sebesar 0,71 persen dan 0,50 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DWGL, SSTM, ITIC, TALF, dan ASLI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MBTO, TOOL, JPFA, MICE, dan IPAC.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.286.133 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,17 miliar lembar saham senilai Rp21,81 triliun. Sebanyak 346 saham naik, 308 saham menurun, dan 158 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 35,35 poin atau 0,07 persen ke 51.343,00, indeks Hang Seng melemah 93,64 poin atau 0,36 persen ke 26.252,50, indeks Shanghai melemah 29,43 poin atau 0,73 persen ke 3.986,90, dan indeks Strait Times melemah 6,77 poin atau 0,16 persen ke 4.433,86.




