IHSG menguat seiring optimisme membaiknya ekonomi domestik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring optimisme membaiknya ekonomi domestik pada akhir tahun 2025.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring optimisme membaiknya ekonomi domestik pada akhir tahun 2025.
IHSG ditutup menguat 111,20 atau 1,36 persen ke posisi 8.275,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 12,44 poin atau 1,50 persen ke posisi 843,98.
“Optimisme akan membaiknya perekonomian domestik dan mengantisipasi kinerja pasar modal yang cenderung membaik pada akhir tahun, mendorong penguatan IHSG,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, inflasi Indonesia periode Oktober 2025 tercatat sebesar 0,28 persen month to month (mtm) atau 2,86 persen year on year (yoy), meningkat dari sebesar 0,21 persen (mtm) dan 2,65 persen (yoy) pada September 2025.
Indeks PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 51,2 pada Oktober 2025, dari sebelumnya di level 50,4 pada September 2025, yang merupakan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut.
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 4,34 miliar dolar AS pada September 2025, atau menurun dari surplus 5,49 miliar dolar AS pada Agustus 2025.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang sektor konsumen non primer yang menguat sebesar 2,24 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 2,05 persen dan 1,61 persen.
Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor properti turun paling dalam sebesar 2,65 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor teknologi yang turun masing-masing sebesar 0,67 persen dan 0,17 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DWGL, TBIG, LINK, TEBE, dan KDTN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni UANG, KOBX, KETR, ITMA, dan HOPE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.103.179 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,41 miliar lembar saham senilai Rp15,89 triliun. Sebanyak 353 saham naik, 291 saham menurun, dan 169 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 1.085,73 poin atau 2,12 persen ke 52.411,34, indeks Hang Seng menguat 21,73 poin atau 0,55 persen ke 3.976,52, indeks Shanghai melemah 32,11 poin atau 0,81 persen ke 3.954,79, dan indeks Strait Times menguat 15,71 poin atau 0,35 persen ke 4.444,33.




