Top
Begin typing your search above and press return to search.

Indonesia terus komunikasi dengan AS terkait udang terpapar radioaktif

Pemerintah menyatakan terus memberikan informasi secara berkala kepada pihak-pihak terkait mengenai perkembangan kasus produk udang Indonesia yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Indonesia terus komunikasi dengan AS terkait udang terpapar radioaktif
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Pemerintah menyatakan terus memberikan informasi secara berkala kepada pihak-pihak terkait mengenai perkembangan kasus produk udang Indonesia yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Menteri Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Satgas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 Zulkifli Hasan mengatakan informasi tersebut disampaikan kepada mitra internasional, termasuk pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

“Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga melakukan komunikasi apa-apa yang sudah kita lakukan,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu usai memimpin rapat koordinasi di Jakarta, Selasa.

Zulhas memastikan seluruh proses penanganan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai standar internasional.

Selain komunikasi, pemerintah dan satgas terus melakukan pemantauan ketat terhadap lokasi terdampak, serta memberikan perlindungan bagi para pekerja dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan industri Cikande, Serang, Kabupaten Banten.

Zulhas menyebut pemeriksaan terhadap lebih dari 1.500 orang di sekitar kawasan industri Cikande telah dilakukan, dan hanya sembilan orang teridentifikasi terpapar, yang semuanya telah ditangani oleh Kementerian Kesehatan.

Ia menyampaikan langkah-langkah ini dilakukan bertujuan untuk menjaga kepercayaan dunia terhadap mutu dan keamanan produk perikanan Indonesia, khususnya industri udang nasional.

Sebelumnya, kontaminasi zat radioaktif ditemukan dalam produk udang beku dari perusahaan asal Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memastikan bahwa produk udang beku tersebut terkontaminasi Cs-137.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Kemenko Pangan Bara Khrishna Hasibuan mengungkapkan hasil investigasi awal menyimpulkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari pabrik baja PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri Cikande, yang memproduksi besi menggunakan bahan baku scrap besi atau besi bekas.

Kontaminasi diduga terbawa melalui udara ke fasilitas pengemasan udang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS), yang jaraknya kurang dari dua kilometer dari PT PMT.

Bara juga mengklarifikasi situasi terkait produk udang Indonesia yang telah sampai di AS. Ia mengungkapkan sebagian produk telah dikumpulkan dan dikembalikan ke Indonesia, sementara sisanya masih dalam proses pemulangan.

Selain itu, terdapat beberapa ratus kontainer yang sedang dalam perjalanan menuju AS saat kejadian terjadi. Akibatnya, terjadi penolakan (rejection) dan kontainer tersebut harus kembali ke Indonesia.

Sebanyak 26 kontainer telah kembali, dan 18 di antaranya langsung disimpan di fasilitas Badan Karantina Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok untuk diteliti oleh BRIN.

Hasil pemeriksaan BRIN menunjukkan bahwa 18 kontainer memang mengandung radioaktif Cs-137, namun dengan kadar yang sangat kecil—bahkan kurang dari 1 becquerel per kilogram. Becquerel (Bq) adalah satuan yang digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas.

Di Indonesia, ambang batas yang ditetapkan adalah 500 Bq, sementara standar FDA di AS mencapai 1.200 Bq.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire