Menko Airlangga sebut negosiasi dengan AS masuk tahap finalisasi
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) masuk ke tahap finalisasi, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) masuk ke tahap finalisasi, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.
“Sekarang finalisasi perjanjian dengan Amerika Serikat yang principle agreement-nya sudah disetujui oleh Bapak Presiden Prabowo dan Presiden Trump,” ucap Airlangga di Jakarta, Kamis.
Saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan penyusunan dokumen hukum atau legal drafting secara intensif ihwal kesepakatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Airlangga berharap agar tahap tersebut bisa berlangsung dengan cepat.
“Kami berharap, waktu tidak terlalu lama ini juga bisa segera diselesaikan,” kata Airlangga.
Terkait dengan komoditas yang akan dibebaskan dari tarif, Airlangga menjelaskan bahwa pada prinsipnya pembebasan tarif akan diberlakukan kepada komoditas yang bisa ditanam di Indonesia, tetapi tidak bisa ditanam di Amerika Serikat.
“Begitu juga sebaliknya. Artinya seperti kelapa sawit, kakao, coklat, itu mereka memberikan tarif nol,” tutur Airlangga.
Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, turun dari angka yang ditetapkan pertama kali sebesar 32 persen.
Finalisasi besaran tarif 19 persen itu terjadi setelah adanya negosiasi via sambungan telepon antara Presiden AS dengan Presiden Prabowo Subianto.
Di sisi lain, tim negosiasi dari Indonesia, yang dipimpin oleh Menko Airlangga, juga terbang langsung ke Amerika Serikat, untuk menurunkan besaran tarif impor yang pertama kali ditetapkan oleh AS untuk Indonesia.
Dalam kesepakatan itu, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membeli produk energi AS senilai 15 miliar dolar AS, dan produk-produk agrikultur sebesar 4,5 miliar dolar AS. Indonesia juga berkomitmen membeli 50 pesawat Boeing baru, yang sebagian besar merupakan Boeing 777.
Terkait pembicaraannya dengan Trump, Presiden Prabowo menjelaskan negosiasi itu sempat berjalan alot.
"Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya alhamdulillah juga perundingan alot akhirnya ada kesepakatan. Kita juga istilahnya kita memahami kepentingan-kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati," kata Presiden Prabowo di Jakarta pada 16 Juli 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden menekankan seluruh keputusan yang diambil telah diperhitungkan dengan matang, termasuk mempertimbangkan perlindungan terhadap pekerja Indonesia sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan ekonomi nasional.