Mentan: Operasi pasar berlanjut, harga beras harusnya sudah turun
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan operasi pasar terus dilakukan oleh kementerian dan instansi terkait sehingga dia meyakini harga beras di berbagai wilayah Indonesia dalam dua bulan terakhir harusnya sudah turun di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan operasi pasar terus dilakukan oleh kementerian dan instansi terkait sehingga dia meyakini harga beras di berbagai wilayah Indonesia dalam dua bulan terakhir harusnya sudah turun di bawah harga eceran tertinggi (HET).
HET beras untuk jenis premium di wilayah Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 berada pada rentang Rp14.900 sampai dengan Rp15.800, sementara itu untuk HET beras jenis medium berada pada rentang Rp13.500 sampai dengan Rp15.500.
"Operasi pasar kita lanjutkan terus di mana dua bulan terakhir harusnya sudah turun. Tetapi, kita tidak boleh berhenti sampai (harga) beras betul-betul semuanya di bawah HET," kata Amran menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa sore, selepas menghadap Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada awal minggu ini (3/11) menyatakan telah membentuk tim yang dikerahkan ke 51 daerah untuk menekan harga beras agar segera turun sampai di bawah HET. Tim-tim itu dibentuk di tiap kabupaten untuk mengawal harga beras beserta harga komoditas-komoditas pangan strategis lainnya.
"Kami bentuk dari Bapanas tandem dengan Bulog. Kawal harga beras, ada 51 daerah yang masih di atas HET. Kami minta kawal 51 kabupaten itu," kata Amran di Jakarta, Senin.
Tidak hanya dengan Bulog, Amran menyebut Bapanas juga menggandeng Dinas Perdagangan di daerah-daerah serta Polda setempat untuk memastikan distribusi beras dilakukan sesuai prosedur, berjalan transparan, dan terkendali.
Walaupun demikian, Amran tidak merinci 51 daerah yang menjadi sasaran kerja tim tersebut. Dia hanya menjelaskan harga beras di 51 daerah itu masih di atas HET.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Presiden sore ini, Amran menjelaskan dirinya melaporkan capaian produksi beras dan stok beras nasional sampai akhir tahun 2025. Amran menilai capaian produksi dan beras pada tahun ini tertinggi sejak tahun 2019.
"Capaian kita sesuai hasil BPS (Badan Pusat Statistik) kemarin itu produksi kita Insyaallah sesuai hasil BPS, produksi beras kita naik 4,1 juta ton, dan itu tertinggi sejak tahun 2019, dan juga Insyaallah stok (beras) kita di atas 3 juta ton akhir tahun, itu juga tertinggi," kata Amran.
Amran menyebut kementerian tetap bekerja keras menjaga capaian-capaian tersebut.
"Ini harus kita jaga ke depan. Kita harus menjaga irigasi, optimalisasi intensifikasi (lahan pertanian, red.), ekstensifikasi lahan harus kita jaga dengan baik. Kemudian, hilirisasi ini akan kita kejar dan bisa menciptakan lapangan kerja (untuk) 1,6 juta orang," ujar Amran Sulaiman.
Di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore, Presiden Prabowo memanggil sejumlah menterinya untuk rapat terbatas. Selain Amran, menteri-menteri lain yang menyambangi Istana sore ini, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.
Kemudian ada Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman.
Lalu ada pula Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.




