Top
Begin typing your search above and press return to search.

Panen raya padi semi organik Desa Kemetul jadi perhatian Pemkab Semarang

Desa Kemetul, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mempunyai perhatian besar kepada para petani setempat. Apalagi sekarang Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo yang diisi petani milenial itu mulai menanam padi semi organik menuju padi organik dan sudah panen raya padi semi organik.

Panen raya padi semi organik Desa Kemetul jadi perhatian Pemkab Semarang
X

Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

Desa Kemetul, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mempunyai perhatian besar kepada para petani setempat. Apalagi sekarang Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo yang diisi petani milenial itu mulai menanam padi semi organik menuju padi organik dan sudah panen raya padi semi organik. Pemkab Semarang melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang pun memberi apresiasi dan perhatian.

Suksesnya panen raya padi semi organik petani Desa Kemetul itu tidak lepas dari mulai beralihnya pada pupuk cair organik.

Saat ini, sekitar 10 hektare lahan pertanian di Desa Kemetul telah ditanami padi semi organik. Lahan tersebut dikelola oleh 21 petani yang tergabung dalam Gapoktan Sidomulyo. Sebagai tahap awal peralihan dari pola tanam konvensional dengan menggunakan pupuk cair Great Farm, buatan Kemetul dengan memanfaatkan limbah tahu sebagai bahan dasarnya.

Kepala Desa Kemetul, Agus Sudibyo, menyebut sistem ini dinilai lebih menguntungkan karena mampu menekan biaya produksi, khususnya untuk pembelian pupuk kimia.

"Dengan memakai pupuk cair ini lahan akan semakin subur, karena sistemnya zero waste alias tanpa limbah," ujar Agus usai panen raya padi semi organik, Kamis (27/11/2025).

Menurutnya, air rendaman kedelai tahu setelah diproses hasilnya cukup bagus untuk tanaman.

"Tadi sudah dihitung oleh BPS, dalam satu hektare ini bisa menghasilkan 6,9 ton padi, padahal sebelumnya hanya mampu 4 ton," tambah Agus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Kamis (27/11).

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno, mengatakan, program padi semi organik merupakan langkah awal untuk memulihkan kesuburan lahan yang selama ini terpengaruh penggunaan pupuk kimia.

"Dengan organik, akan menghasilkan padi yang lebih sehat, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kesejahteraan para petani," katanya.

Ditambahkannya, program peralihan menuju pertanian organik terus digalakkan secara bertahap di Kabupaten Semarang dengan melibatkan kelompok tani dan organisasi masyarakat.

"Saat ini sudah ada 130 hektare lahan di Kabupaten Semarang yang sedang proses kembali ke sistem organik. Ke depannya jumlah tersebut akan terus bertambah," pungkas Edy.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire