Pasokan dan harga bahan pangan jelang libur akhir Tahun 2025 di Sukoharjo aman
Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah bersama jajaran melaksanakan pemantauan ketersediaan bahan pangan pokok mendekali pelaksanaan Natal dan Tahun Baru. Selain untuk memastikan pasokan lancar, pantauan dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan serta menjaga daya beli masyarakat.

Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah bersama jajaran melaksanakan pemantauan ketersediaan bahan pangan pokok mendekali pelaksanaan Natal dan Tahun Baru. Selain untuk memastikan pasokan lancar, pantauan dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan serta menjaga daya beli masyarakat.
Bupati Etik Suryani mengatakan, pantauan bahan pangan menjelang libur akhir tahun dilaksanakan di sejumlah pasar tradisional sebagai sampel. Sebab, biasanya harga komoditas tidak terpaut jauh antara satu pasar dengan pasar lainnya. Tim berkeliling pasar dan secara langsung mengecek harga bahan kebutuhan pokok pada para pedagang serta pengunjung pasar.
Hasilnya, harga sejumlah komoditas bahan pangan di pasar kota Ir Sukarno memang mengalami kenaikan sejak awal Bulan Desember lalu tetapi dalam tahap yang masih wajar. "Memang ada kenaikan tapi tidak signifikan," kata dia.
Menurut Etik, komoditas yang dipantau diantaranya harga cabai rawit di setiap pasar berbeda-beda pada kisaran Rp50 ribu - Rp70 ribu per kilogram. Naik cukup signifkan dibandingkan harga sebelumnya yang berada pada kisaran Rp60 ribu per kilogram. Harga bawang merah tercatat sekitar Rp 48 ribu per kilogram dan bawang putih berada di kisaran Rp38 ribu per kilogram.
Sementara harga telur ayam masih stabil di kisaran Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Adapun harga daging ayam potong berada pada rentang Rp38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.
"Harga cabai yang naik cukup banyak sejak awal bulan," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Senin (22/12).
Etik menyebutkan, ketersediaan bahan pangan untuk pasokan kebutuhan sepanjang libur Natal dan Tahun Baru di Sukoharjo aman. Harga cenderung naik tetapi dalam batas toleransi yang wajar dan tidak diperlukan operasi pasar untuk menyetabilkan harga barang. Selain itu, daya beli masyarakat juga tetep terjaga meskipun terjadi antisipasi semisal mengurangi kuantitas belanja guna menyiasati kenaikan harga.




