Pemkab Kudus siapkan 440 gerai untuk Pasar Dandangan jelang Ramadhan
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan 440 gerai untuk pedagang yang nantinya meramaikan pasar malam pada tradisi dandangan untuk menyambut Ramadhan 1447 H, sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan 440 gerai untuk pedagang yang nantinya meramaikan pasar malam pada tradisi dandangan untuk menyambut Ramadhan 1447 H, sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pedagang lokal akan mendapatkan porsi terbanyak dengan alokasi 72 persen, sedangkan sisanya untuk pedagang dari luar daerah," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Djati Solechah didampingi Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Imam Prayitno usai rapat tradisi Dandangan di Aula Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan alasan masih menerima pedagang dari luar kota, karena bertujuan untuk meningkatkan daya saing, menambah keramaian, serta transfer teknologi dan kreativitas.
Melalui tradisi dandangan ini, kata dia, Pemkab Kudus ingin memberdayakan pelaku UMKM untuk memperkenalkan berbagai jenis produk asli Kabupaten Kudus, serta untuk meningkatkan dan menaikkan kualitas taraf ekonomi pelaku UMKM.
Sementara lokasi pasar malam selama tradisi dandangan, yakni di sepanjang Jalan Sunan Kudus hingga perempatan Jember.
Karena tradisi dandangan digelar 10 hari sebelum Ramadhan maka direncanakan pasar malam pada Tradisi Dandangan digelar tanggal 10 Februari 2026 hingga menjelang puasa Ramadhan, maka pendaftarannya dibuka mulai tanggal 20 Februari 2026.
Adapun lokasi kantong parkir, yakni di Jalan A. Yani. Jalan Ramelan, Jalan Pangeran Puger, Jalan Madureksan, Jalan Kiai Telingsing, Jalan Wahid Hasyim, Jalan KH A. Dahlan dan Jalan Menara.
Tradisi dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan pawai budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol.
Setibanya di Alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana.
Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadhan.
Sementara perputaran uang selama 2025 yang berlangsung selama 10 hari pelaksanaan sebesar Rp16,5 miliar dengan jumlah pengunjung berkisar 80.000 orang.
Sedangkan pada tahun 2026 diprediksi bisa meningkat Rp17 miliar dengan jumlah pengunjung lebih banyak lagi.




