Top
Begin typing your search above and press return to search.

PHE terapkan inovasi di Sumur Mature, legislator dan pakar beri apresiasi

Upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menerapkan teknologi terkini dalam pengelolaan lapangan migas mature mendapat apresiasi dari kalangan legislatif. Anggota Komisi XII DPR RI, Sartono Hutomo, menilai langkah tersebut mencerminkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) PHE yang semakin andal dalam penguasaan teknologi perminyakan.

PHE terapkan inovasi di Sumur Mature, legislator dan pakar beri apresiasi
X

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menerapkan teknologi terkini dalam pengelolaan lapangan migas mature mendapat apresiasi dari kalangan legislatif. Anggota Komisi XII DPR RI, Sartono Hutomo, menilai langkah tersebut mencerminkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) PHE yang semakin andal dalam penguasaan teknologi perminyakan.

Sartono mengatakan, pengelolaan sumur mature membutuhkan kompetensi teknis tinggi, mulai dari kegiatan work over, perawatan sumur, hingga penerapan enhanced oil recovery (EOR). Menurutnya, kemampuan tersebut menunjukkan kematangan teknis SDM PHE dalam menjaga keberlanjutan produksi migas nasional.

“Ini menunjukkan SDM PHE mampu mengelola sumur-sumur mature dengan teknologi modern. Artinya, secara teknis mereka sudah semakin matang dan andal,” ujar Sartono kepada wartawan, Kamis (18/12).

Meski demikian, Sartono mengingatkan agar penerapan teknologi tetap dilakukan dengan perhitungan yang cermat. Ia menekankan tidak semua sumur dapat dipaksakan untuk menghasilkan minyak dalam jumlah besar karena adanya batasan alamiah pada setiap lapangan.

“Teknologi bukan sesuatu yang mudah. Tidak semua sumur bisa dipaksa menghasilkan minyak besar, karena ada batas alamiahnya,” katanya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Supriyarto Rudatin, Kamis (18/12).

Sartono menilai, berbagai upaya PHE dalam meningkatkan produksi dari lapangan mature turut berkontribusi terhadap pengendalian impor minyak dan penguatan ketahanan energi nasional. Dengan produksi yang mencapai lebih dari setengah juta barel per hari, PHE dinilai berperan menjaga pasokan energi dalam negeri.

Sartono berharap PHE tidak hanya bergantung pada sumur eksisting. Ia mendorong Pertamina untuk terus menemukan cadangan baru serta menjaga kesinambungan investasi teknologi guna menjamin ketahanan energi jangka panjang.

Apresiasi serupa disampaikan pakar eksplorasi geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Wawan Gunawan A. Kadir. Ia menilai pendekatan komprehensif PHE dalam mengelola lapangan mature, baik secara konvensional maupun melalui teknologi modern, merupakan langkah yang tepat.

Wawan menjelaskan, dari lapangan mature, produksi yang dapat diperoleh secara alamiah umumnya hanya berkisar 35 hingga 45 persen. Selebihnya, dibutuhkan penerapan teknologi untuk meningkatkan perolehan minyak agar produksi dapat terus berlanjut.

“Rata-rata sekitar 60 persen itu membutuhkan teknologi untuk di-improve supaya produksi sumur mature bisa terus naik,” ucapnya.

Melalui penerapan teknologi tersebut, Wawan optimistis PHE dapat terus meningkatkan produksi guna mendukung ketahanan energi nasional, termasuk dalam upaya mencapai target produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari pada 2030.

“Saya termasuk yang berdoa dan punya keyakinan target itu bisa tercapai. Karena dulu kita pernah berada di atas 1 juta barel per hari,” katanya.

Wawan juga menegaskan perbedaan antara sumur mature dan sumur tua yang sudah tidak dioperasikan (idle). Sumur mature masih berproduksi, tetapi tingkat kenaikan produksinya sudah berada pada fase hampir tidak dapat meningkat secara alami.

Karenanya menurut Wawan, tanpa penerapan teknologi modern, produksi sumur mature akan mencapai titik jenuh dan kemudian menurun. Inovasi teknologi diperlukan agar produksi tidak berhenti pada angka tertentu.

“Kalau tidak diaplikasikan teknologi, produksinya akan mentok, lalu turun. Istilahnya, sudah mencapai puncak,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan PHE dalam menerapkan teknologi di lapangan mature juga menjadi bukti kemampuan pengelolaan lapangan yang semakin baik. Dengan kompleksitas teknologi yang tinggi, PHE dinilai mampu menjaga agar produksi lapangan tidak berhenti, melainkan tetap meningkat secara bertahap.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream Pertamina menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengelolaan lapangan migas mature dengan strategi inovatif dan penerapan teknologi terkini.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire