Rupiah melemah di tengah pasar global yang relatif tenang
Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah mencerminkan pergerakan terbatas di tengah pasar global yang relatif tenang.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah mencerminkan pergerakan terbatas di tengah pasar global yang relatif tenang.
“Secara fundamental, kinerja rupiah saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh arah dolar AS dan perubahan ekspektasi terhadap kebijakan moneter The Fed, ketimbang faktor domestik,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis sore melemah tipis sebesar 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.581 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.576 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah di level Rp16.580 per dolar AS dari sebelumnya Rp16580 per dolar AS.
Menurut Taufan, pernyataan dovish dari Gubernur The Fed Jerome Powell terkait sorotan terhadap perlambatan perekrutan tenaga kerja AS, yang meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan Oktober dan Desember 2025.
“Kondisi tersebut menekan imbal hasil obligasi AS dan melemahkan dolar secara luas. Namun, dampaknya terhadap mata uang pasar berkembang seperti rupiah masih terbatas karena investor menahan posisi di tengah minimnya rilis data ekonomi penting pekan ini,” ucap dia.
Mengutip Anadolu, dilaporkan bahwa Powell belum memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir bulan ini kendati pasar memprediksi pemangkasan tersebut bakal terjadi.