Top
Begin typing your search above and press return to search.

Rupiah membaik seiring potensi kuat pemangkasan suku bunga Fed

Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah menguat dipengaruhi peluang kuat pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Rupiah membaik seiring potensi kuat pemangkasan suku bunga Fed
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah menguat dipengaruhi peluang kuat pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

"Laporan ketenagakerjaan AS (Amerika Serikat) terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3 persen, memperkuat sentimen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) pada pertemuan bulan September, dengan peluang tipis untuk penurunan yang lebih substansial sebesar 50 basis points," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin sore menguat sebesar 123 poin atau 0,75 persen menjadi Rp16.310 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.433 per dolar AS.

Mengutip Xinhua, AS hanya menambahkan 22 ribu pekerjaan di bulan Agustus 2025, jauh dibandingkan perkiraan yang sekitar 75 ribu.

Selain itu, pekerjaan di bulan Juni justru direvisi menjadi turun atau kehilangan 13 ribu pekerjaan dibandingkan penambahan 14 ribu.

Tingkat pengangguran AS pada bulan Agustus mengalami lonjakan jadi 4,3 persen, tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir.

Rata-rata pendapatan per jam meningkat 0,3 persen secara bulanan, tetapi kenaikan tahunan 3,7 persen, sedikit di bawah dugaan sebesar 3,8 persen.

"Para pengamat pasar selanjutnya akan memperhatikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis hari Kamis (11/9). Jika proses dis-inflasi berkembang, hal ini akan memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed 16-17 September," ujar Ibrahim.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Agustus 2025 tetap tinggi yakni sebesar 150,7 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dari posisi pada akhir Juli 2025 sebesar 152,0 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut, antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons bank sentral dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Cadangan devisa sebesar 150,7 miliar dolar AS diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor, neraca transaksi modal, dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus," ucap dia.

Adapun kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.348 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.438 per dolar AS.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire