Top
Begin typing your search above and press return to search.

Tangkap peluang besar bisnis fortifikasi beras, Perpadi gelar Bimtek di Yogya

Peluang bisnis fortifikasi beras di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus. Selain aspek bisnis, usaha fortifikasi beras juga memilki nilai sosial dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat.

Tangkap peluang besar bisnis fortifikasi beras, Perpadi gelar Bimtek di Yogya
X

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Peluang bisnis fortifikasi beras di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus. Selain aspek bisnis, usaha fortifikasi beras juga memilki nilai sosial dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat. Untuk mendorong usaha fortifikasi beras terus meningkat dan sesuai standar, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Beras (Perpadi) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Fortifikasi Beras di Yogyakarta, Kamis (30/10/2025).

Burhanuddin dari Perpadi menjelaskan bahwa produksi beras fortifikasi di Indonesia saat ini masih sedikit. Belum banyak pengusaha penggilingan padi yang melakukan usaha fortifikasi beras sehingga ini menjadi peluang yang cukup besar untuk menggeluti bisnis tersebut. Apalagi saat ini pemerintah tengah gencar melakukan peningkatan mutu gizi masyarakat dengan program makan bergizi gratis (MBG).

"Bagi Perpadi ini merupakan peluang usaha baru, di samping mempunyai nilai ekonomi juga nilai sosial untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat. Jadi kalau dilihat dari aspek bisnis, saya kira peluangnya cukup prospektif, karena beras fortifikasi di Indonesia ini produksinya masih sedikit, jadi peluangya cukup besar,"kata Burhanuddin disela Bimtek Fortifikasi Beras di Hotel Royal Malioboro Yogyakarta.

Usaha beras fortifikasi ini, menurutnya juga bisa meningkatkan nilai tambah pengusaha penggilingan padi. Perpadi telah mengajak usaha fortifikasi beras sejak 2015 lalu namun sampai sekarang jumlahnya masih sedikit. Dengan adanya Bimtek ini diharapkan semakin banyak pengusaha penggilingan yang melakukan usaha fortifikasi beras.

"Bimtek ini salah satu bentuk komitmen kita untuk mendukung pengembangan beras fortifikasi maupun fortifikasi pangan secara umum. Kita mendukung itu, disini ada aspek peningkatan nilai ekonomi bagi pelaku usaha penggilingan disamping juga peningkatan nilai gizi masyarakat," imbuhnya.

Bimtek ini diikuti 50an pengusaha penggilingan padi dari Jawa dan luar Jawa yang berminat untuk melakukan usaha pembuatan beras fortifikasi. Bimtek Fortifikasi Beras yang digelar Perpadi bekerjasama dengan Technoserve ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan penerapan fortifikasi beras untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat.

Evelyn Djuwidja dari Technoserve atau Millers for Nutrition mengatakan animo untuk membuka usaha fortifikasi beras ini cukup tinggi. Mereka melihat ada peluang besar di bisnis fortifikasi beras dan ingin berkontribusi untuk kemajuan gizi masyarakat. Disejumlah kota seperti di Jakarta dan Malang sudah banyak ingin berinvestasi dalam usaha fortifikasi beras tersebut. Harga beras fortifikasi saat ini memang tergolong masih tinggi karena beberapa faktor diantaranya masih sedikitnya jumlah produksi. Sehingga dengan banyak yang membuka usaha dibidang ini maka produksi bisa lebih besar dan harga bisa terjangkau.

"Kita beri bantuan untuk pelatihan usaha, kita koneksikan dengan supplier yang bisa dipertanggungjawabkan, kita juga hadirkan tenaga ahli untuk membuat fortifikasi beras, dan beri pelatihan bagaimana mengoptimalkan produksi," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (31/10).

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire