Terima Menko Pangan dan Menteri KKP, Bupati Kudus pamerkan keberhasilan program pangan

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Pendapa Kabupaten Kudus, Sabtu (20/12). Kunjungan tersebut bertujuan memastikan berbagai program strategis di bidang pangan, khususnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), berjalan dengan baik sekaligus menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Dan juga meminta adanya penyiapan lahan perikanan darat karena Kabupaten Kudus tidak mempunyai laut.

Bupati memaparkan capaian sektor pangan di Kabupaten Kudus, mulai dari luas tanam hingga ketersediaan beras.

“Area tanam untuk padi 25 ribu hektar, target 33 ribu hektar. Tahun ini, kami surplus beras hingga 12,6 ribu ton. Kami juga gerakkan ketahanan pangan dengan penanaman jagung dan tebu,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (22/12).

Ia menyampaikan bahwa implementasi Program MBG di Kabupaten Kudus telah menunjukkan capaian yang signifikan. Program tersebut tidak hanya berdampak pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga diarahkan untuk membangun kebiasaan positif sejak dini.

"Program MBG sudah berjalan 75 persen. Selain itu, karena para siswa sudah menerima MBG, maka uang saku yang diterima para siswa juga kami arahkan untuk ditabung, ini sebagai bentuk literasi keuangan sejak dini,” ujarnya.

Bupati mengaku diminta Menteri Perikanan dan Kelautan untuk menyiapkan lahan Perikanan darat seperti tambak ikan air tawar guna mensuplai kebutuhan SPPG. Dimana, menurutnya, dikabupaten Kudus sudah ada beberapa desa yang mempunyai tambak ikan seperti Desa Temulus, Desa Undaan dan Desa Karangrowo.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Program MBG merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Presiden mencanangkan 30 ribu lebih SPPG, yang akan memberikan manfaat kepada 82,9 juta anak-anak sekolah. Tujuannya adalah menjamin gizi manusia Indonesia, dengan gizi yang baik, badannya sehat, otaknya cerdas, jadi makin produktif,” ungkapnya.

Menko Pangan juga menegaskan bahwa bantuan pemerintah tidak semata-mata bersifat karitatif, tetapi diarahkan untuk mendorong kemandirian masyarakat.

“Kami ingin rakyat berdaya, tidak hanya menunggu dibantu. Tentunya pemerintah tetap akan membantu, tapi lebih dari itu, bantuan pemerintah ini agar rakyat berdaya, kreatif, dan produktif,” tegasnya.