Top
Begin typing your search above and press return to search.

Tertunda berangkat ke Inggris, ratusan calon PMI minta KBRI London selesaikan hambatan administrasi

Sekitar 500 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijadwalkan berangkat ke Inggris pada Agustus 2025 terpaksa menunda keberangkatan mereka.

Tertunda berangkat ke Inggris, ratusan calon PMI minta KBRI London selesaikan hambatan administrasi
X

Sumber foto: Yan Rahmat/elshinta.com.

Sekitar 500 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijadwalkan berangkat ke Inggris pada Agustus 2025 terpaksa menunda keberangkatan mereka.

Penundaan ini disebut-sebut akibat kebijakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London.

Menyikapi hal tersebut, para PMI bersama eks-pekerja musiman Inggris menggelar pernyataan sikap di sebuah restoran kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/9).

Agus, Direktur Operasional Eropa PT Mardel Anugrah Internasional selaku penyalur PMI ke Inggris, menegaskan bahwa semua persyaratan dari KBRI London sudah dipenuhi. Meski begitu, keberangkatan para PMI tetap belum mendapat kepastian.

“Seharusnya mereka sudah berangkat pada Juli–Agustus lalu, tapi sampai sekarang prosesnya masih terkendala di KBRI. Tidak ada jawaban tertulis maupun surat resmi mengenai alasan keterlambatan ini dari KBRI London,” ujar Agus seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Yan Rahmat.

Lanjut Agus menambahkan bahwa para pekerja sudah dipanggil kembali oleh pihak farm dan HRD di Inggris, namun keberangkatan mereka tetap belum bisa dipastikan. Para PMI pun telah mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Wakil Menteri P2MI, serta meneruskan pernyataan sikap ke Komisi I dan Komisi IX DPR RI.

Menurut Agus, Komisi I dan Komisi IX DPR RI memiliki peran penting, di mana Komisi I membawahi kerja sama luar negeri termasuk KBRI, sedangkan Komisi IX menangani urusan ketenagakerjaan.

Untuk diketahui, pada kesempatan Konferensi Pers, Rabu, (10/9/2025), tersebut, Ni Kadek Juniari, salah satu perwakilan Perhimpunan Pekerja Migran Indonesia Eks Seasonal Worker United Kingdom membacakan pernyataan sikap secara resmi. Dalam pernyataan tersebut, para PMI mengapresiasi dukungan Kementerian P2MI dan PT Mardel yang telah berupaya maksimal memproses keberangkatan.

Namun mereka menyayangkan dan mendesak KBRI London agar lebih profesional. Tidak menghambat proses pelayanan birokrasi, dan segera memberikan solusi agar ribuan pekerja musiman asal Indonesia bisa kembali bekerja sebagai pemetik buah di berbagai farm di Inggris.

“Kami tidak menuntut macam-macam. Kami hanya ingin bekerja kembali ke farm di UK. Kami membiayai sendiri seluruh proses keberangkatan, tidak meminta subsidi pemerintah. Kami hanya berharap KBRI London mempermudah jalan kami,” tegas Ni Kadek mewakili suara hati ribuan PMI.

Disampaikannya, jika tuntutan tersebut tidak ditanggapi, para PMI menyatakan siap menempuh jalur diplomasi melalui DPR RI.

Adapun pekerja musiman asal Indonesia di Inggris biasanya bekerja enam bulan per tahun di sektor pertanian, khususnya pada musim panen buah seperti stroberi, apel, blackberry, raspberry, hingga tomat.

Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Bali, Jawa, Lampung, hingga Sulawesi Utara.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire