BNPT dan aparat penegak hukum di Sumut kolaborasi perkuat daya tangkal masyarakat dari radikalisme dan terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH).

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH). Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun kewaspadaan dan memperkuat daya tangkal masyarakat dalam upaya memberikan perlindungan optimal dari bahaya ideologi kekerasan di Sumatera Utara (Sumut).
"Kita tidak boleh kehilangan kewaspadaan karena kegiatan - kegiatan yang mengarah pada terorisme tetap ada. Ini tugas kita bersama untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat Sumut," tegas Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Faizal Thayeb, S.I.K., M.H., dalam Rapat Koordinasi Penegakan Hukum "Menggali Motif Akar Radikalisme di Indonesia" di Medan pada Kamis (11/9).
Senada dengan Faizal, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. JM Muslimin, M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan jalan damai untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
"Dialog hari ini adalah jalan damai yang kita tempuh bersama agar paham yang benar kita dialogkan dengan masyarakat yang lebih luas," ujarnya.
Semantara itu, Muhammad Siddiq salah satu perwakilan APH mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru tentang motif dan akar ideologi kekerasan. Dirinya berkomitman bahwa segala Informasi yang didapat akan disosialisasikan ke masyarakat dan menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan strategi pengoptimalan perlindungan.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Agama, Densus 88 AT Polri, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, civitas akademika, hingga organisasi keagamaan.