Top
Begin typing your search above and press return to search.

Perdana, Hari Keselamatan LLAJ Nasional 19 September 2025: Ini harapan Kakorlantas

Perdana, Hari Keselamatan LLAJ Nasional 19 September 2025: Ini harapan Kakorlantas
X

Kakorlontas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho

Indonesia resmi menetapkan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nasional dan diperingati tanggal 19 September setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara serta menjadi momen refleksi atas berbagai upaya pengurangan angka kecelakaan di jalan raya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, dalam wawancara eksklusif bersama Radio Elshinta, Kamis (18/9/2025).

“Biarpun wacananya sudah lama, tahun ini akhirnya bisa dicanangkan oleh Bapak Kapolri, dengan dukungan dari Kementerian, Lembaga, dan seluruh stakeholder termasuk lima pilar keselamatan,” ujar Irjen Agus.

Lima pilar keselamatan yang dimaksud antara lain meliputi aspek:

-Manajemen keselamatan jalan,

-Kendaraan yang berkeselamatan,

-Perilaku pengguna jalan,

-Penanganan pascakecelakaan (post-crash), dan

-Penegakan hukum.

Sekedar informasi, Peringatan Hari Keselamatan LLAJ tahun ini juga beririsan dengan Hari Perhubungan Nasional (17 September) dan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 (22 September). Momentum ini dijadikan pekan keselamatan bersama antarinstansi.

“Kami bersama lima pilar akan menggelar berbagai kegiatan dalam satu pekan penuh. Mulai dari Kemenhub, Bappenas, Kementerian PUPR, Kemenkes, dan Jasa Raharja, semua terlibat aktif untuk mengglorifikasikan keselamatan di jalan,” jelas Irjen Agus.

Irjen Agus juga mengungkapkan adanya tren positif dalam data kecelakaan lalu lintas tahun ini. Berdasarkan sistem pemantauan Integrated Traffic Management System (ITMS), terjadi penurunan signifikan jumlah kecelakaan dan korban jiwa dibandingkan tahun lalu.

“Semester pertama 2025 ini, angka kecelakaan turun sekitar 1.800 kasus, dan fatalitas korban meninggal dunia turun 19,8% atau sekitar 2.500 jiwa dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” ungkapnya.

Penurunan ini tak lepas dari berbagai inovasi dan program strategis seperti:

-ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement)

-Program “Menuju Indonesia Zero ODOL (Overdimension dan Overload)”

-Korlantas Menyapa

Berdasarkan anatomi kecelakaan lalu lintas, Agus menyebut bahwa sepeda motor masih menjadi kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan, disusul oleh kendaraan berat seperti truk dan bus.

Faktor penyebabnya sangat bervariasi, mulai dari kondisi kendaraan yang tidak layak, pengemudi yang lelah, hingga kondisi jalan yang kurang memadai.

“Keselamatan itu tanggung jawab bersama. Negara hadir melalui lima pilar untuk mengelola jalan, kendaraan, dan pengemudi agar semuanya berada dalam kondisi yang berkeselamatan,” tegasnya.

Irjen Agus menegaskan, tujuan utama dari pencanangan Hari Keselamatan LLAJ ini adalah membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk pengguna jalan lainnya.

“Kami tidak bangga dengan menilang. Yang kami harapkan adalah kesadaran dari diri pengguna jalan, karena ini demi keselamatan bersama,” harap Irjen Agus.

“Lalu lintas itu cermin budaya bangsa. Dengan hari keselamatan ini, mari kita glorifikasikan budaya disiplin dan etika berlalu lintas,” tambahnya.

Terkait sejumlah kecelakaan bus pariwisata belakangan yang viral, Irjen Agus menyampaikan bahwa seluruh kasus sedang ditangani secara profesional melalui metode Traffic Accident Analysis. Langkah ini juga melibatkan evaluasi lintas sektor sesuai dengan tanggung jawab masing-masing instansi.

“Jika kendaraannya bermasalah, itu wewenang Kemenhub. Jika jalannya bermasalah, ada PUPR. Pengemudi dan edukasi menjadi bagian kami di Polri. Semua bergerak bersama,” jelasnya.

Dengan telah ditetapkannya 19 September sebagai Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional, Polri mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan beradab.

“Semoga momen ini menjadi tonggak baru agar pengguna jalan makin sadar pentingnya keselamatan. Bukan karena takut ditilang, tapi karena memang sadar bahwa nyawa tidak bisa tergantikan,” tutup Irjen Agus.

Penulis: Dedy Ramadhany/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire