Top
Begin typing your search above and press return to search.

Polda Jabar terjunkan 2.088 personel dalam Operasi Zebra Lodaya 2025

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menerjunkan sebanyak 2.088 orang personel dalam Operasi Zebra Lodaya 2025 terkait upaya menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Polda Jabar terjunkan 2.088 personel dalam Operasi Zebra Lodaya 2025
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menerjunkan sebanyak 2.088 orang personel dalam Operasi Zebra Lodaya 2025 terkait upaya menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Dodi Darjanto di Bandung, Senin mengatakan 2.088 personel yang terlibat dalam Operasi Zebra Lodaya itu, di antaranya dari Satgas Polda Jabar sebanyak 520 personel dan satgas Polres jajaran sebanyak 1.568 personel.

Dodi menjelaskan Operasi Zebra Lodaya 2025 berlaku selama dua pekan, mulai 17 - 30 November 2025, dengan tujuan untuk menurunkan kejadian serta jumlah kecelakaan lalu lintas, dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

Menurut dia, gangguan tersebut berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, baik sebelum pada saat maupun setelah operasi dilakukan.

“Peningkatan ketaatan tentunya berdampak pada menurunnya angka kecelakaan serta menurunnya fatalitas korban kecelakaan,” katanya.

Lebih lanjut, dia menyebut operasi tersebut ada tujuh sasaran prioritas untuk ditindak, di antaranya penggunaan ponsel saat berkendara, anak di bawah umur yang berkendara, dan sepeda motor yang berboncengan lebih dari dua orang.

Kemudian, tidak menggunakan helm standar atau tidak mengenakan sabuk pengaman, berkendara di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, hingga melebihi batas kecepatan.

Adapun sasaran Operasi Zebra Lodaya 2025 meliputi ruas jalan tol dan jalan arteri. Pihaknya pun mengedepankan edukatif dan persuasif saat menindak para pelanggar lalu lintas.

Dodi juga menekankan kembali kepada personel yang bertugas agar tidak bersikap arogan, tetapi bersikap humanis kepada masyarakat saat melakukan penindakan.

“Lebih humanis dan humble kepada masyarakat, lebih kepada pencegahan dan pemberian arahan baik di sekolah, perkantoran, maupun tempat-tempat lainnya, termasuk kelompok organisasi masyarakat seperti para pengemudi ojek,” katanya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire