TNI jelaskan kronologi perebutan kampung Soanggama dari tangan OPM
Komandan Satgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menjelaskan kronologi operasi perebutan Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dilakukan TNI melalui Komando Operasi Habema Kogabwilhan III pada Rabu (15/10).

Komandan Operasi OPM Kodap XII Mayu Waliya tewas dalam kontak tembak dengan personel Satgas Habema, Senin (6/10) di Kabupaten Lanny Jaya. (ANTARA/HO-Satgas Habema)
Komandan Operasi OPM Kodap XII Mayu Waliya tewas dalam kontak tembak dengan personel Satgas Habema, Senin (6/10) di Kabupaten Lanny Jaya. (ANTARA/HO-Satgas Habema)
Komandan Satgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menjelaskan kronologi operasi perebutan Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dilakukan TNI melalui Komando Operasi Habema Kogabwilhan III pada Rabu (15/10).
Dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, dijelaskan peristiwa bermula ketika Satgas Habema bergerak menuju Kampung Soanggama, Selasa (14/10) malam.
Satgas lalu sampai ke wilayah kampung pada keesokan harinya sekitar pukul 05.30 WIT. Saat satgas datang, OPM langsung melakukan penyerangan sehingga kontak senjata dengan TNI pun tidak bisa dihindari lagi.
Setelah kontak senjata terjadi selama beberapa jam, akhirnya TNI berhasil meredam serangan anggota OPM.
"Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur," kata Iwan.
Iwan melanjutkan, dari 30 anggota OPM yang selama ini menguasai kampung, 14 orang dinyatakan tewas, sisanya diduga melarikan diri usai terjadi kontak senjata.
Setelah memastikan kontak senjata selesai, satgas langsung bergerak masuk ke kampung guna memastikan keselamatan warga yang ada di dalam.
Iwan pun memastikan tidak ada warga sipil yang menjadi korban pasca kontak senjata tersebut.
Setelah memeriksa keselamatan warga, TNI lalu memeriksa beberapa bagian kampung untuk menyita barang-barang milik OPM.
"Kita menyita satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber satu, alat bidik Simons, satu teropong Newcon," jelas Iwan.
"Kita juga menyita dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis," tegas Iwan.
Dengan adanya penindakan ini, Iwan menegaskan TNI kembali membuktikan dedikasinya dalam menjaga kedaulatan negara dan melindungi masyarakat.