Dirut KAI: KCIC siap beri data dan kesaksian soal Whoosh kepada KPK
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Bobby Rasyidin menyatakan pihaknya bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) siap memberikan data hingga kesaksian terkait dugaan tindak pidana korupsi proyek kereta cepat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Bobby Rasyidin menyatakan pihaknya bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) siap memberikan data hingga kesaksian terkait dugaan tindak pidana korupsi proyek kereta cepat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, Bobby menegaskan PT KCIC selaku perusahaan yang melakukan operasional proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) sangat patuh dan taat terhadap hukum.
"Yang jelas PT Kereta Cepat Indonesia-China sangat patuh dan taat kepada hukum dan kami sangat mendukung permintaan-permintaan data atau kesaksian dari KPK," kata Bobby saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Bobby menjelaskan bahwa dalam pertemuan di Istana, Presiden Prabowo tidak banyak membahas mengenai persoalan kereta cepat, namun lebih memerhatikan soal kenyamanan di kereta Commuter Line yang harus ditingkatkan.
Di sisi lain, Bobby mengungkapkan Presiden Prabowo sempat menyinggung persoalan kereta cepat dan akan segera membicarakannya.
"(Presiden) lebih banyak membahas mengenai layanan kereta komuter, terutama yang ada di Jabodetabek. Tapi beliau sedikit menyinggung bahwa ini akan segera dibicarakan, yang untuk kereta cepat itu," kata Bobby.
Mengenai restrukturisasi kereta cepat Whoosh, Bobby mengatakan KAI sebagai salah satu pemegang saham KCIC telah berkoordinasi dengan Danantara, sebagai holding BUMN transportasi dan pemerintah.
"Kami sudah koordinasi dengan Danantara sebagai holding dari KAI. Lagi dibicarakan antara Danantara dengan pemerintah juga tentunya," katanya.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan sudah meminta keterangan sejumlah pihak dalam penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, beberapa hari lalu.
Budi menjelaskan KPK melakukan permintaan keterangan terhadap pihak-pihak tersebut agar mendapatkan informasi maupun konfirmasi yang membantu mengungkap perkara tersebut.
Ia mengatakan belum ada pihak-pihak yang tidak kooperatif ketika dipanggil untuk dimintai keterangan.




