Top
Begin typing your search above and press return to search.

Peringati HSP 2025, Lapas Ciangir dan Ewindo gelar pelatihan budidaya sayuran kepada WBP

Lebih dari 30 Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Ciangir-Tangerang, Banten mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan budidaya sayuran. Mereka mengikuti kegiatan dengan antusias. Mereka belajar teknik budidaya berbagai komoditas hortikultura seperti kangkung, timun, kacang panjang, cabai, melon dan jagung manis.

Peringati HSP 2025, Lapas Ciangir dan Ewindo gelar pelatihan budidaya sayuran kepada WBP
X

Sumber foto: Tita Sopandi/elshinta.com.

Lebih dari 30 Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Ciangir-Tangerang, Banten mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan budidaya sayuran. Mereka mengikuti kegiatan dengan antusias. Mereka belajar teknik budidaya berbagai komoditas hortikultura seperti kangkung, timun, kacang panjang, cabai, melon dan jagung manis.


Ditengah tantangan pembinaan narapidana yang kompleks, kegiatan bertajuk “Menyemai Asa, Membangun Kemandirian” ini menjadi salah satu contoh nyata inovasi pembinaan berbasis kemandirian.


Lapas Ciangir terus mendorong program-program pelatihan yang menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi dan keterampilan kerja, agar para WBP dapat memiliki arah dan tujuan baru setelah masa hukuman berakhir. Hingga satu tahun terakhir sebanyak 306 orang penghuni Lapas telah mengikuti kegiatan ini.


Kepala Lapas Ciangir, Soeistanto Poeji Djatmiko menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk menjadikan Lapas sebagai tempat pembinaan yang produktif dan berorientasi pada kemandirian. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah hasil kolaborasi dengan pihak swasta seperti PT East West Seed Indonesia (Ewindo) yang menjadi kunci dalam menghadirkan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan peluang ekonomi masyarakat.

Lebih lanjut, Soeistanto Poeji Djatmiko menyampaikan apresiasi atas inisiatif Ewindo yang secara nyata mendukung upaya pembinaan dan pemberdayaan warga binaan. Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan harapan dan semangat untuk memulai kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan Ewindo yang telah memberikan pelatihan budidaya sayuran kepada warga binaan di Lapas Ciangir. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembinaan tidak hanya sebatas pembelajaran moral, tetapi juga memberikan bekal nyata agar mereka bisa mandiri di kemudian hari. Di momen Hari Sumpah Pemuda ini, kami ingin menegaskan bahwa setiap warga binaan punya kesempatan untuk bangkit dan berkontribusi bagi bangsa,” ujar Soeistanto Poeji Djatmiko seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Tita Sopandi, Rabu (29/10).

Program ini sekaligus menunjukkan kolaborasi positif antara dunia usaha dan lembaga pemerintah dalam memperkuat pembinaan narapidana di Indonesia. Melalui kemitraan ini, warga binaan tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga motivasi untuk memperbaiki diri dan menjadi bagian dari pembangunan bangsa.

Kegiatan pelatihan ini meliputi pengenalan dasar pertanian hortikultura, pemilihan benih unggul, teknik persemaian dan penanaman, serta pemeliharaan dan panen. Para peserta juga mengikuti sesi praktik langsung di lahan pertanian Lapas Ciangir yang disiapkan khusus untuk kegiatan ini.

Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun sumber daya manusia pertanian yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.


“Melalui pelatihan budidaya sayuran ini, kami ingin memberikan keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup setelah warga binaan kembali ke masyarakat. Pertanian adalah sektor yang terbuka untuk semua kalangan, dan kami ingin menanamkan semangat kerja keras, kemandirian, serta cinta tanah air—nilai-nilai yang sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda,” kata Glenn Pardede.

Sebelumnya, pada Agustus lalu Ewindo melalui Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) juga melakukan transfer pengetahuan mengenai budidaya sayuran yang diikuti pengelola Lapas Kelas III Namlea-Maluku. Kasubsi Pembinaan Lapas Namlea, Mustafa La Abidin mengaku menerima banyak pengetahuan baru dari kegiatan Farmer Field Day tersebut. Menurutnya metode-metode pertanian yang dipelajari nantinya akan diaplikasikan dalam budidaya pertanian Lapas Namlea.

Tidak hanya itu, Ewindo juga membina petani-petani muda termasuk petani perkotaan melalui kegiatan Urban Farming. Hingga saat ini, kegiatan Urban Farming telah menjangkau banyak kota di Indonesia seperti, Jakarta, Tangerang, Bandung, dan sejumlah kota lainnya.


“Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk bersatu dan berkontribusi bagi bangsa. Bagi Ewindo, membina generasi muda berarti menanamkan nilai kerja keras dan kemandirian. Setiap benih yang kita tanam hari ini adalah simbol harapan bagi Indonesia yang lebih mandiri di masa depan,” tutup Glenn Pardede.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire