Top
Begin typing your search above and press return to search.

DLH Kabupaten Tegal gencarkan imbauan pemilahan sampah dari rumah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal terus berupaya menekan volume sampah yang setiap harinya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan menggencarkan imbauan kepada masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah.

DLH Kabupaten Tegal gencarkan imbauan pemilahan sampah dari rumah
X

Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal terus berupaya menekan volume sampah yang setiap harinya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan menggencarkan imbauan kepada masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah.

Upaya ini dinilai sangat penting untuk mengurangi beban penanganan sampah di tingkat akhir. Sebab, sebagian besar masyarakat masih mencampur semua jenis sampah, baik organik maupun anorganik, ke dalam satu wadah, sehingga menyulitkan proses pengelolaan di TPA.

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kabupaten Tegal, Dian Arryadi mengatakan bahwa partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah di daerah.

“Kami terus mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Tegal agar mulai membiasakan memilah sampah sejak dari sumbernya, yakni rumah tangga. Dengan cara sederhana seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, masyarakat sudah ikut membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Selasa (21/10).

Ia menjelaskan, saat ini volume sampah di Kabupaten Tegal mencapai ratusan ton per hari, sementara kapasitas TPA semakin terbatas. Jika tidak ada kesadaran kolektif dari masyarakat, persoalan sampah akan semakin kompleks dan berdampak pada pencemaran lingkungan.

Selain himbauan, DLH juga terus melakukan sosialisasi ke tingkat desa dan sekolah, dengan menggandeng kader lingkungan, komunitas peduli sampah, serta kelompok masyarakat. Program bank sampah dan penerapan gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi bagian dari strategi besar pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang kini sedang digalakkan.

“Kami ingin menumbuhkan budaya baru di masyarakat, bahwa sampah bukan sekadar barang buangan, tapi bisa bernilai ekonomi jika dikelola dengan benar. Beberapa desa bahkan sudah berhasil memanfaatkan sampah anorganik untuk dijual kembali melalui bank sampah, sementara sampah organik diolah menjadi kompos,” tambahnya.

Melalui berbagai langkah berkelanjutan tersebut, DLH Kabupaten Tegal berharap seluruh masyarakat bisa lebih sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan. Pemerintah daerah menargetkan ke depan Kabupaten Tegal dapat menjadi daerah bebas sampah (zero waste) dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.


“Masalah sampah tidak akan pernah selesai jika hanya mengandalkan pemerintah. Butuh peran serta semua pihak, terutama masyarakat, untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,” tutup Dian Arryadi

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire