Gubenur: Bencana Sumatera pembelajaran bagi Jabar perkuat konservasi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berkomitmen memperkuat upaya konservasi lingkungan melalui kolaborasi lintas sektor dengan belajar dari kejadian bencana alam sebelumnya di Sumatera.

Ia menyebutkan karakteristik alam yang serupa antara Jawa Barat dan Sumatera menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk lebih serius menjaga kelestarian lingkungan.

“Hari ini Pemprov Jabar, Kodam III Siliwangi, Polda Jabar, jajaran perkebunan, dan Perhutani, memiliki komitmen untuk menjaga konservasi. Kita belajar dari bencana di Sumatera karena kondisinya persis seperti di Jawa Barat,” kata Gubernur Dedi Mulyadi di Pangalengan, Selasa (16/12).

Lebih lanjut ia menjelaskan kondisi banjir yang terjadi di Bandung beberapa waktu terakhir memiliki pola yang berbeda dibandingkan dengan banjir yang sering terjadi sebelumnya.

Dedi Mulyadi menekankan pentingnya menjaga lereng gunung agar wilayah Bandung Raya dapat terhindar dari bencana banjir dan longsor yang lebih parah.

“Kita tidak mau karena kemarin tanda-tandanya sudah ada. Banjir di Bandung sudah agak berbeda. Salah satu penyebabnya adalah lereng yang kosong,” ucap Gubernur Jabar itu.

Pada kesempatan tersebut Dedi Mulyadi juga meminta agar warga yang selama ini menanam komoditas sayuran di lereng gunung dapat beralih ke tanaman keras sebagai bagian dari upaya konservasi.

Dedi Mulyadi menegaskan pemerintah akan memberikan upah kepada para petani agar peralihan tersebut tidak membuat mereka kehilangan sumber mata pencaharian.

“Nanti warga-warga yang selama ini jadi kuli sayur, kuli cangkul, kuli pikul, mereka nanti dipekerjakan untuk melakukan penanaman pohon atau tanaman keras," ucap Dedi Mulyadi.

Langkah konservasi ini, lanjut dia, diharapkan mampu mencegah terjadinya bencana banjir dan memulihkan kondisi ekonomi di Jawa Barat.