Jalur penghubung antar kecamatan kaki Merapi rusak dan ganggu aktifitas warga
Jalur penghubung antar Kecamatan Cepogo dan Musuk, kaki Merapi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tepatnya ruas jalan Randu - Musuk, rusak dan sempat viral di sosial media. Selain terdapat sejumlah titik jalan bergelombang dan berlubang

Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Jalur penghubung antar Kecamatan Cepogo dan Musuk, kaki Merapi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tepatnya ruas jalan Randu - Musuk, rusak dan sempat viral di sosial media. Selain terdapat sejumlah titik jalan bergelombang dan berlubang, jika terjadi hujan, lubang-lubang jalan digenangi air, berlumpur dan becek, hingga menyebabkan pengguna jalan dari ke dua arah tersendat. Hal ini yang menyebabkan aktivitas ekonomi warga terganggu.
Mengingat kondisi jalan yang seperti itu, terlihat terpampang beberapa MMT yang bertuliskan, "Mohon Maaf Sedang Tidak Ada Perbaikan Jalan”, “Pastikan Kendaraan Anda Bisa Terbang Lewat Jalur Ini”, “Hati-hati Sedang Ada Pengecoran Gaib”, dan lain-lain.
Mendengar laporan tersebut, Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dalam hal ini Bupati Boyolali Agus Irawan diikuti rombongan pejabat, Kamis (27/11) langsung turun melihat dan cek lokasi. Seperti apa kondisi jalan tersebut, pihaknya memastikan, jalan dengan keadaan sangat parah akan diperbaiki di bulan Desember ini.
Selanjutnya, Bupati Agus merencanakan untuk tahun 2026, jalan sejauh 2,5 kilometer tersebut segera direnovasi sepenuhnya dengan peninggian jembatan sekaligus, sehingga masyarakat lebih nyaman kedepannya. Pihaknya juga berpesan agar perbaikan jalan selesai tepat waktu di akhir tahun ini.
"Ini targetnya adalah Desember ini tinggal berapa hari, dikebut nggih." pesan Bupati Agus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Kamis (27/11).
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali Joko Prasetyo mengatakan, perbaikan ruas jalan Randu-Musuk tersebut difokuskan pada jalan yang rusak berat sejauh 1 kilometer terlebih dahulu dengan pengaspalan.
Dana yang dipergunakan adalah APBD Perubahan sebesar Rp1 miliar dimulai hari ini hingga akhir kontrak 26 Desember 2025.
"Kita melaksanakan pengaspalan, artinya dengan batas waktu yang memang perubahan anggaran ya satu bulan, memang kita mencari solusi konstruksi yang cepat, prinsipnya seperti itu." kata Joko Prasetyo.




